Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fathurrohman

Analis Kejahatan Narkotika

Belajar dari Ekuador, Negara Jajahan Baru Kartel Narkoba

Kompas.com - 29/01/2024, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Aksi keras yang sedang diterapkan pemerintah Ekuador saat ini adalah pilihan sulit yang ditempuh agar negara dianggap hadir oleh rakyatnya.

Bayangkan, angka kematian akibat kekerasan tahun lalu meningkat menjadi 8.008 kasus. Angka tersebut dua kali lipat dari kematihan pada 2022, yakni sejumlah sekitar 4.500.

Antisipasi dini yang terlambat

Tahun lalu, pascakematian calon presiden Ekuador, Julie Turkewitz dan José María León Cabrera memuat tulisan di The New York Times bahwa dalam lima tahun terakhir, industri penyelundupan narkotika telah menjadi kekuatan luar biasa di Ekuador.

Penilaian tersebut didasarkan atas bergabungnya mafia narkoba asing dengan berbagai geng di penjara dan di jalanan Ekuador.

Dalam waktu pendek, hanya beberapa tahun, geng-geng narkoba telah mengubah wajah negara, memeras bisnis, merekrut kalangan muda, menyusup ke dalam pemerintahan dan membunuh orang-orang yang menyelidiki kejahatan mereka.

Situasi tersebut dianggap mirip dengan fenomena yang terjadi di Kolombia pada 1980-an dan 1990-an. Seharusnya, apa yang terjadi di Kolombia, sebagai negara tetangga langsung Ekuador, dapat diantisipasi sejak dini.

Sebagai negara yang memiliki pelabuhan besar dan mempunyai aktivitas ekspor-impor tinggi, misalnya ekspor pisang, Ekuador tidak sejak awal melakukan pegawasan yang tinggi aktivitas di wilayah tersebut.

Alexandra Valencia and Yury Garcia menulis laporannya di Reuters.com bahwa sekitar 70 persen kokain diselundupkan dengan memanfaatkan pengiriman pisang ke luar negeri, khususnya Eropa.

Data tersebut merujuk kepada pengakuan direktur nasional antinarkotika, Pablo Ramirez pada tahun lalu.

Antisipasi lain yang seharusnya dapat dimitigasi lebih baik adalah pengawasan ketat area perbatasan, baik darat ataupun laut.

Bulan ini, Ekuador berhasil mencegat kapal selam pembawa 3,2 ton kokain di daerah laut Esmeralda. Daerah yang berjarak kurang dari 200 km dari area perbatasan laut Ekuador – Kolombia.

Jika aksi-aksi heroik dari petugas ini dilakukan sejak lima tahun lalu, mungkin situasinya tidak segenting saat ini.

Keterhubungan yang telah masif antara geng narkoba lokal Ekuador dengan geng narkoba di Kolombia, Peru, Meksiko, dan Eropa tentu membuat situasi pengendalian menjadi semakin rumit.

Membersamai warga, memerangi kartel

Situasi rumit yang saat ini dihadapi Ekuador, harus dihadapi secara bersama dan simultan terhadap dua isu, pertama konsistensi penegak hukum dan kedua perlindungan terhadap masyarakat.

Infiltrasi kartel ke dalam pemerintahan dan petugas kepolisian atau militer adalah satu isu yang harus benar-benar dibersihkan. Kehadiran negara dianggap eksis jika aparatnya bersih dan tidak terbeli oleh geng narkoba.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com