Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian KP, FAO, dan Pemprov Jateng Lepasliarkan 20 Kg Sidat Hasil Proyek IFish

Kompas.com - 29/01/2024, 14:03 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) bersama Food and Agriculture Organization (FAO) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) melepasliarkan 2,5 persen hasil budi daya sidat pada proyek IFish "Mainstreaming Biodiversity Conservation and Sustainable Use into Inland Fisheries Practices in Freshwater Ecosystems of High Conservation Value".

Pelepasliaran sidat hasil budi daya sebanyak 20 kilogram (kg) ke Bendung Cijalu tersebut merupakan bentuk komitmen untuk menjaga kelestarian sidat di habitat alamnya. 

Komitmen tersebut juga merupakan bagian dari upaya mendukung pemerintah daerah (pemda) melaksanakan restocking sidat dari hasil budi daya.

Dukungan tersebut tertera dalam peraturan daerah (perda) yang mengatur pengelolaan perikanan darat.

Kepala Pusat Riset Perikanan Kementerian KP Yayan Hikmayani mengatakan, Kementerian KP, FAO dan para pemangku kepentingan di daerah berperan dan berkomitmen menjaga kelestarian sidat.

Baca juga: Program Ekonomi Biru Kementerian KP Dikupas dalam Bali Ocean Days 2024

“Telah disepakati untuk setiap hasil budi daya sidat, yakni sebanyak 2,5 persen, akan dilepas ke perairan umum sebagai upaya menjaga kelestarian sidat di habitat alamnya," ujarnya dalam siaran pers, Senin (28/1/2024). 

Dia menyebutkan, upaya tersebut akan diperkuat dengan peran Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokwasmas) Perikanan serta pendampingan dari penyuluh perikanan.

“Mereka akan memastikan sumber daya sidat dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan penuh tanggung jawab,” lanjutnya.

Sidat merupakan ikan ekonomis penting dengan nilai ekspor mencapai 10 juta dollar Amerika Serikat (AS) pada 2021, sehingga perlu upaya pengelolaan secara baik agar sumber daya di alamnya dapat lestari dan berkelanjutan. 

Salah satu wilayah pusat pengembangan budi daya sidat terdapat di Kabupaten Cilacap, khususnya di Kampung Sidat Kaliwungu.

Baca juga: Lewat Politeknik AUP Kampus Serang, Kementerian KP Sukses Kembangkan Budi Daya Udang Vaname

Pusat pengembangan itu menjalankan kegiatan budi daya pembesaran glass eel hingga ukuran konsumsi dan dengan produksi sekitar 3,3 ton untuk kebutuhan restoran dan ekspor. 

Dampak proyek IFish

Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal menuturkan, aktivitas proyek IFish di Cilacap memiliki lima dampak inovatif.

Pertama, perbaikan koleksi data dari level bawah hingga level pusat. Kedua, dampak perputaran ekonomi untuk masyarakat sekitar.

Ketiga, pengembangan teknologi RAS yang berkelanjutan. Keempat, pendekatan nol limbah dalam pascaproduksi sidat dan produksi pakan sidat independen yang menyediakan 80 persen dari seluruh pakan. 

Kelima, masyarakat memasarkan produk secara bersama-sama. 

Baca juga: Kunjungi Kementerian KP, Menpan-RB Dukung Transformasi Digital di Bidang Kelautan dan Perikanan

“Proyek ini merupakan model teladan yang diharapkan dapat diadaptasi tidak hanya di desa-desa lain di Indonesia, tetapi juga negara-negara lainnya," ucap Rajendra.  

Kunjungan lapangan ke Kampung Sidat Kaliwungu turut dihadiri National Project Coordinator IFish Yayan Hikmayani bersama Rajendra Aryal, Sekretariat GEF Operational Focal Point, beserta Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Cilacap mewakili Pj Bupati, dan Kepala Dinas (Kadis) Perikanan Cilacap. 

Mereka melakukan pelepasan sidat hasil budi daya ukuran 150 gram sebanyak 20 kg ke Bendung Cijalu yang merupakan salah satu jalur migrasi sidat.

Pelepasan simbolis itu merupakan tindak lanjut dan langkah nyata atas komitmen bersama untuk memastikan ketersediaan sumber daya sidat secara berkelanjutan. 

Pelepasliaran 2,5 persen hasil budi daya sidat ke perairan umum itu membantu meningkatkan tingkat keberlangsungan hidup sidat menjadi lebih dari 90 persen.  

Baca juga: Genjot Produksi Ikan Patin di Tanah Bumbu, Kementerian KP Kembangkan SFV Seluas 157 Hektar

Tidak hanya mengedepankan budi daya berkelanjutan, proyek IFish juga mengajak peran serta koperasi perempuan di Kampung Sidat Kaliwungu untuk dapat mengolah sidat melalui pendekatan nol limbah (zero waste) yang komprehensif. 

Dengan begitu, semua bagian sidat dapat digunakan secara efektif untuk mengatasi tantangan gizi, seperti stunting.

Turini, salah satu anggota koperasi perempuan kelompok binaan IFish mengatakan, dirinya dan kelompoknya mendapat bimbingan dan pendampingan dari dalam mengelola sidat.

“Saya dan perempuan anggota koperasi berperan di pengolahan sidat menjadi Unagi Kabayaki,” ujarnya yang mengolah produk sidat pada kelompok Mina Sidat Bersatu. 

Dia mengatakan, proyek IFish mengajarkan cara membuat olahan sidat, seperti memanfaatkan tulang dan sirip yang tidak terpakai menjadi keripik. 

Baca juga: Genjot Produksi Ikan Patin di Tanah Bumbu, Kementerian KP Kembangkan SFV Seluas 157 Hektar

Tidak hanya berhenti di pengolahan keripik, proyek IFish juga berupaya mengenalkan berbagai menu olahan dari produk sampingan produksi unagi kabayaki di Kabupaten Cilacap. 

Dengan memanfaatkan produk sampingan tersebut, gizi tinggi sidat dapat lebih mudah diakses masyarakat dan diharapkan dapat membantu menuntaskan permasalahan stunting yang masih terjadi di kabupaten tersebut. 

Upaya tersebut juga diharapkan dapat membuka akses lebih luas terhadap pendapatan yang adil bagi kaum perempuan di Cilacap.

Tentang proyek IFish

Proyek IFish senilai 6,1 juta dollar AS tersebut merupakan ikhtiar dan inisiatif Kementerian KP dan FAO untuk mengarusutamakan konservasi keanekaragaman hayati dan penggunaan berkelanjutan dalam praktik perikanan darat. 

Salah satunya dijalankan di ekosistem air tawar bernilai konservasi tinggi yang didukung Global Environment Facility (GEF).

Baca juga: Lewat SFV, Balai Kementerian KP di Gondol Sukses Tingkatkan PNBP Jadi Rp 788 Juta

Kabupaten Cilacap merupakan salah satu dari lima area demonstrasi di Indonesia dalam proyek IFish yang dipilih karena populasi sidat yang signifikan. Saat ini, sidat berada di bawah status perlindungan terbatas. 

Lokasi tersebut berfungsi sebagai model penting untuk mencapai tujuan proyek dalam melindungi ekosistem air tawar bernilai konservasi tinggi dan keanekaragaman hayati serta berkontribusi pada ketahanan pangan dan penghidupan masyarakat lokal.

Upaya pelepasliaran itu juga sejalan dengan kebijakan Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono yang terus mendorong pengembangan budi daya perikanan berkelanjutan. 

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Trenggono menyampaikan pentingnya praktik budi daya yang dilaksanakan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan sumberdaya dan kesehatan lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com