Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: Saya dan Pak Tom Lembong Lagi Siap-siap Hadapi "Opung"

Kompas.com - 29/01/2024, 13:27 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar memperkenalkan Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin), Tom Lembong saat berkampanye di Purawisata, Yogyakarta, Senin (29/1/2024).

Mulanya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu memperkenalkan salah satu falsafah Nahdlatul Ulama (NU).

“Mengambil baru yang baik dan lebih baik yang akan datang, makanya (ada) Pak Tom Lembong,” ujar Muhaimin disambut tepuk tangan ratusan massa.

Baca juga: Cak Imin Ditemani Tom Lembong Berkampanye di Yogyakarta

Ia kemudian juga memperkenalkan pelawak Muhammad Syakirun atau Kirun yang juga kader PKB.

Baginya, Kirun adalah salah satu figur senior di NU.

“Ini kalau NU begini ini, yang lama masih tetap oke, yang baru (Tom Lembong) oke juga,” ucap dia sembari tertawa.

Kemudian, Tom sempat menyapa massa yang hadir.

Setelah itu, sembari merangkulnya, Muhaimin mengatakan tengah bersiap-siap menghadapi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

“Jadi saya sama Pak Tom lagi siap-siap menghadapi Opung (Luhut),” ujar Muhaimin.

Adapun Luhut menantang Muhaimin untuk beradu data soal hilirasi ugal-ugalan yang disinggungnya pada debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 keempat, Minggu (21/1/2024).

Baca juga: Diminta Telepon Luhut, Cak Imin: Kalau Kampanye Mulai Reda Saya Temui

Luhut menuding Muhaimin berbohong dan menyampaikan data yang sama.

Sementara itu, Muhaimin mengaku siap untuk beradu data dan menemui Luhut setelah agenda kampanye mulai melandai.

Tak hanya itu, Luhut menyinggung Tom yang mengatakan dirinya kerap membantu Presiden Joko Widodo menyiapkan teks pidato.


Luhut meminta Tom tak merasa berbesar hati karena pekerjaan itu memang kewajiban seorang menteri.

Adapun Tom pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada 12 Agustus 2015 sampai 27 Juli 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com