Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Merasa Dikuntit Jokowi, Ganjar: Jangan-jangan Beliau Datang untuk Kuatkan Saya

Kompas.com - 29/01/2024, 05:59 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo merasa tidak dikuntit oleh Presiden Joko Widodo saat melakukan kampanye di berbagai daerah.

Ia beranggapan, kunjungan Kepala Negara ke wilayah yang menjadi tempatnya berkampanye itu dalam rangka melakukan kunjungan kerja.

"Ya enggak, masak dikuntit? Kalau Pak Presiden, Menteri-menteri, datang ke tempat lain, ya itu dalam rangka melaksanakan tugas," kata Ganjar di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (28/1/2024).

Baca juga: Serukan Tolak Politik Dinasti, TPN Ganjar-Mahfud: Masak Mau Punya Wapres Seperti Gibran?

Ganjar pun berpikir positif bahwa kunjungan Jokowi ke tempat yang kerap sama dengannya justru untuk menguatkan posisi Ganjar.

Oleh karena itu, mantan Gubernur Jawa Tengah ini merasa tak dikuntit oleh Jokowi.

"Saya sih enggak merasa dikuntit, enggak. Pak Jokowi itu kan friend (teman) sama saya. Dulu kami bareng, kami bersama, kami satu partai, enggak-lah. Jangan-jangan Beliau datang untuk menguatkan saya," ucap Ganjar.

Momen kunker Presiden Jokowi terpantau berdekatan dengan jadwal kampanye capres Ganjar Pranowo sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu momen kunker yang berdekatan terjadi saat Ganjar berkampanye di Kupang pada 30 November 2023. Kampanye berlanjut ke Ende pada 2 Desember 2023.

Baca juga: Jokowi Sebut Presiden Boleh Berkampanye, TPN Ganjar-Mahfud: Dia Politikus Biasa, Bukan Negarawan

Sementara itu, Presiden Jokowi bertolak ke NTT pada Senin (4/12/2023), untuk melaksanakan sejumlah kegiatan kunker.

Kedekatan kunjungan Ganjar dan Jokowi juga terjadi saat Ganjar mengunjungi Sorong, Papua pada 20 November 2023 lalu, sebelum masa kampanye dimulai. Dua hari kemudian, Jokowi mendatangi Sorong pada 22 November 2023.

Terbaru, Jokowi mengunjungi Jawa Tengah usai Ganjar berkampanye di sana.


Akibatnya, muncul anggapan bahwa Presiden Jokowi membuntuti Ganjar Pranowo untuk menghapus jejak kampanyenya.

Namun, Jokowi sudah membantahnya beberapa waktu lalu. Ia menyatakan, kunjungan kerja presiden sudah dirancang jauh-jauh hari dengan tujuan yang jelas.

"Ya enggak-lah, enggak seperti itu. Jadwal untuk kunjungan presiden itu sudah dirancang tiga bulan sebelumnya dan pasti ada tujuannya," kata Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com