Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serukan Tolak Politik Dinasti, TPN Ganjar-Mahfud: Masak Mau Punya Wapres seperti Gibran?

Kompas.com - 29/01/2024, 05:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, menyerukan kepada para pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, untuk terus menolak praktik politik dinasti.

Menurut dia, praktik politik dinasti bisa terjadi jika putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, terpilih menjadi wakil presiden RI.

Adapun Gibran saat ini merupakan calon wakil presiden nomor urut 2 yang mendampingi capres Prabowo Subianto.

"Kita belum pernah melihat ada sebuah gerakan yang menginginkan mengubah sistem di masa reformasi kita ini. Mengubah sistem walaupun secara tidak langsung, tapi ingin melanggengkan sebuah dinasti yang menurut saya bukan dinasti yang pantas untuk dilanjutkan," kata Chico dalam acara relawan Ganjarian Spartan Swiss, yang hadir melalui daring, Minggu (28/1/2024) malam.

"Dalam artian, sorry-sorry saja nih yah, kita ngomong apa adanya ya. Masak mau sih punya wapres seperti Gibran?" kata dia.

Baca juga: Khofifah ke Gibran: Kalau sudah Jadi Wapres, Ingat Jatim

Chico mengeklaim, tidak ada yang menginginkan Gibran menjadi wakil presiden.

Ia pun membandingkan rekam jejak Gibran dengan anak-anak pemimpin bangsa lain yang menurut dia memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni.

"Enggak usah jauh-jauh ke Inggris lah. Kita bicara negara tetangganya Indonesia, Brunei Darussalam misalnya. Itupun anak-anak rajanya, keponakan raja semuanya harus bersekolah di sekolah-sekolah yang terbaik, yang peringkatnya terbaik di dunia," ujar Chico.


"Untuk menggembleng dan memantapkan diri untuk menjadi pemimpin bangsanya. Masalahnya, ini kan (Gibran) tidak memantapkan dirinya, tetapi dipaksakan dirinya untuk menjadi pemimpin kita," kata dia.

Atas hal tersebut, Chico berharap semua pihak menolak Gibran memimpin bangsa dan negara.

Dia menyerukan para pendukung Ganjar-Mahfud bekerja lebih keras mencari suara dari rakyat untuk kemenangan Pilpres 2024.

Baca juga: Cerita Pawang Hujan dalam Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di Semarang, Tarifnya Rp 6 Juta

Menurut dia, suara untuk memenangkan Ganjar-Mahfud tidak hanya cukup jika dari kelompoknya sendiri.

"Harapan saya memang kembali lagi saya tegaskan bahwa tidak cukup kalau hanya kita yang memilih. Artinya, kita tetap harus mengajak saudara-saudara kita, teman-teman kita," pungkas politikus PDI-P itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com