Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Pesan Ganjar, Hasto Kristiyanto: Jangan Biarkan Suara Kita Dicolong!

Kompas.com - 28/01/2024, 18:44 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P sekaligus Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto, menyampaikan tiga pesan Ganjar untuk para pendukungnya.

Salah satunya, Ganjar meminta semua pendukung dia dan Mahfud menyiapkan saksi untuk menjaga perolehan suara pada Pilpres 2024.

"Saya percaya pesan Pak Ganjar-Mahfud. Yang pertama, 17 hari ke depan, bergerak ke bawah, menyatu dengan kekuatan rakyat," kata Hasto saat kampanye di Lapangan Kampung Sawah Brebes, Bandar Lampung, Minggu (28/1/2024), dikutip dari keterangan tertulis.

"Kedua, siapkan saksi pemilu dengan sebaik-baiknya. Jangan biarkan suara kita dicolong. Jangan biarkan suara Ganjar-Mahfud dicuri," ujar dia.

Baca juga: Jaga Kandang Banteng, Ganjar Singgung Paslon Lain yang Suka Kunjungi Jateng

Kemudian, Hasto meminta partai politik, simpatisan, hingga relawan solid memenangkan Ganjar-Mahfud.

"Kami minta bantuan PDI-P, Perindo, Hanura, PPP untuk didukung," ujar dia.

Sementara itu, pesan Ganjar yang ketiga, para pendukung diminta mengajari masyarakat cara mencoblos yang baik.

Hasto mengaku punya cara sendiri mengajari masyarakat untuk mencoblos.

"Tiga, ajari rakyat mencoblos yang baik, yaitu nomor satu dibuka saja, nomor dua dilihat, nomor tiga dicoblos, coblos rambut putih," kelakar politikus asal Yogyakarta ini.

Baca juga: Besok, Megawati Soekarnoputri Dijadwalkan Hadiri Kampanye Akbar Ganjar di Ambon

Hasto meyakini bahwa rakyat Lampung sadar politik. Menurut dia, masyarakat Lampung melek politik sehingga tidak akan membiarkan berbagai bentuk pengerdilan suara rakyat.

"Karena itu, sekali lagi, pesan dari Ganjar-Mahfud, 17 hari ke depan, kita buktikan bahwa kekuatan rakyat adalah kekuatan rakyat," ucap Hasto.

"Mengapa saya tekankan ini? Karena pasangan nomor 2 sana, Prabowo-Gibran didukung oleh lebih dari 30 persen pengusaha yang menyumbang perekonomian nasional, sementara Ganjar Mahfud didukung pergerakan rakyat," sambung dia.

Dia menambahkan, kekuatan Ganjar-Mahfud terletak pada kekuatan rakyat, wong cilik, dan gotong royong seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga: Dihadiahi Teri Saat Kampanye di Medan, Ganjar: Ini Akan Kita Kirim ke Seluruh Dunia

Oleh sebab itu, dia meminta semua pendukung Ganjar-Mahfud segera mendatangi rakyat, jangan terlena melihat hasil survei.

"Saat ini yang terpenting datangi rakyat, jangan melihat hasil survei karena sudah dimanipulasi. Lihat saja sentimen positif kepemimpinan paslon 03 yang paling tinggi," kata Hasto.

Dia meyakini, sentimen positif terhadap Ganjar-Mahfud terbesar. Sebab, menurut dia, Ganjar-Mahfud tidak pernah terlibat hukum, melanggar etika, dan berasal dari keluarga baik-baik.

"Untuk memimpin Indonesia, harus dibuktikan memimpin keluarga dulu. Sanggup atau tidak. Kalau memimpin keluarga saja tidak sanggup, jangan memimpin Indonesia raya yang besar ini saudara-saudara sekalian," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com