Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir Orang yang Tak Mengerti Program Jokowi, Prabowo: Katanya Pinter...

Kompas.com - 28/01/2024, 21:30 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan, strategi yang selama ini dirintis Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah benar.

Namun, menurut Prabowo, masih ada orang pintar yang masih tidak mengerti soal strategi Jokowi itu.

"Strategi yang telah dirintis oleh Pak Joko Widodo adalah benar, strateginya benar, tapi masih ada orang Indonesia, yang katanya pinter, tapi tidak mengerti," kata Prabowo dalam acara kampanye akbar Kirab Kebangsaan di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/1/2024).

Prabowo lantas heran dengan orang yang katanya pintar tetapi tidak mau membela rakyat itu.

"Katanya pinter tapi tidak mau membela rakyatnya sendiri, katanya pinter tapi keminter, dan minter-minterin, saking pinternya pinter nipu, pinter bohong, pinter maling," ujar Prabowo.

Baca juga: Singgung soal Gaya Bicara, Prabowo: Aku Juga Bisa Kaya Profesor

Di situ, Prabowo mengatakan bahwa kekayaan bangsa Indonesia sudah dihitungnya. Ia juga berjanji akan mengatur kekayaan yang ada di Tanah Air.

Prabowo dan cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka, berjanji sebagai pemimpin akan mengelola kekayaan itu agar bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia secara optimal.

"Saya dibantu Mas Gibran, dibantu dengan tokoh-tokoh Koalisi Indonesia Maju, kami akan menyusin team yang paling pinter dan cakep, bukan minter-minterin," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyebut Indonesia akan menjadi negara industri.

Baca juga: Sering Ditegur karena Bicara Kasar, Prabowo: Saya Ini Mantan Serdadu, Nggak Bisa Ngomong Manis-manis

Apalagi, menurut dia, sudah banyak kendaraan baik mobil maupun motor listrik buatan anak bangsa.

Dia meyakini, Indonesia memiliki masa depan cerah. Prabowo mengingatkan masyarakat agar jangan takut dengan ancaman pihak lain yang selalu menyebut Indonesia sebagai negara miskin.

"Masa depan kita gemilang, kalau ada yang nakut-nakuti rakyat, jangan terlalu didengerin. Jangan-jangan mereka itu antek-antek bangsa asing yang selalu mau Indonesia selalu miskin. Itu dari dulu, mereka selalu menggarong kekayaan kita," kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com