Bahayanya lagi, kelompok-kelompok ini memiliki agenda-agenda politik yang dikemas secara rapi dan terencana melalui beragam strategi untuk melancarkan aksi politik mereka.
Oleh karenanya, jika kita tidak segera mengambil tindakan atau menyusun strategi untuk melawannya, hal-hal yang mengerikan akan mengancam NKRI masa depan.
Ada dua hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan melawan kelompok elite penguasa yang menggunakan abuse of power.
Pertama, kita perlu memahami cara-cara mereka melancarkan agenda-agenda politiknya dan kedua, memikirkan berbagai strategi untuk melawannya.
Pertama, agenda politik yang disetir oleh kelompok elite penguasa biasanya bersifat rapi, terorganisir, dan memiliki struktur kuat dan jelas sehingga segala bentuk perintah dan propaganda politik akan secara cepat dan efektif diteruskan ke anggota pendukungnya.
Selain itu, mereka juga didukung sumber daya yang besar seperti dukungan finasial, dukungan dari pihak-pihak yang berkepentingan, teknologi canggih untuk menyebarkan wacana mereka untuk meyakinkan publik.
Contohnya dengan memanfaatkan media massa yang memiliki political interest yang sejalan dengan penguasa.
Hal ini pernah dilakukan oleh rezim otoriter Orde Baru untuk menggulirkan propaganda politiknya demi melanggengkan kekuasaannya dan memperkuat politik dinasti.
Tidak hanya itu, kelompok elite penguasa juga memiliki agenda politik serta tujuan jelas, yaitu mengambil kursi kekuasaan untuk keuntungan-keuntungan politik sehingga mereka secara konsisten fokus mengejar tujuan tersebut tanpa terpengaruh oleh gangguan eksternal seperti perbedaan pendapat atau kebingungan.
Melalui cara-cara di atas, kita harus bisa membangun kekuatan yang sama dan mengupayakan beragam strategi untuk mencegah dan melawan segala bentuk abuse of power yang dilakukan oleh kelompok elite penguasa ini, antara lain:
Pertama, membangun dan menggulirkan wacana tandingan (counter discourse) yang berpihak pada demokrasi dan keadilan yang berpihak pada rakyat.
Namun kita juga perlu meniru cara-cara kelompok elite melancarkan agenda-agenda politiknya, yaitu dengan memperkuat koordinasi dan struktur untuk menyebarkan wacana tandingan tersebut supaya kokoh dan tidak bersifat sporadis.
Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama antarelemen masyarakat (akademisi, aktivis, ormas, dan masyarakat lainnya) di level individu maupun kelompok untuk menggaungkan ‘kegelishan’ dan ‘kemarahan’ publik terhadap segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan.
Tidak hanya itu, dukungan finansial juga memiliki pengaruh yang penting dalam memperkuat wacana tandingan yang menentang segala bentuk kebatilan teroganisir dan mematahkan ‘mitos-mitos’ politik yang dibangun oleh kelompok elite penguasa.
Selanjutnya, kita juga dapat memanfaatkan internet dan media sosial untuk membangun ruang alternatif dalam menggulirkan wacana tandingan untuk melawan kebatilan ini.