Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agnes Setyowati
Akademisi

Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Meraih gelar doktor Ilmu Susastra dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Aktif sebagai tim redaksi Jurnal Wahana FISIB Universitas Pakuan, Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat  Bogor, dan anggota Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Meminati penelitian di bidang representasi identitas dan kajian budaya.

Melawan Penyalahgunaan Kekuasaan

Kompas.com - 26/01/2024, 09:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bahayanya lagi, kelompok-kelompok ini memiliki agenda-agenda politik yang dikemas secara rapi dan terencana melalui beragam strategi untuk melancarkan aksi politik mereka.

Oleh karenanya, jika kita tidak segera mengambil tindakan atau menyusun strategi untuk melawannya, hal-hal yang mengerikan akan mengancam NKRI masa depan.

Ada dua hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan melawan kelompok elite penguasa yang menggunakan abuse of power.

Pertama, kita perlu memahami cara-cara mereka melancarkan agenda-agenda politiknya dan kedua, memikirkan berbagai strategi untuk melawannya.

Pertama, agenda politik yang disetir oleh kelompok elite penguasa biasanya bersifat rapi, terorganisir, dan memiliki struktur kuat dan jelas sehingga segala bentuk perintah dan propaganda politik akan secara cepat dan efektif diteruskan ke anggota pendukungnya.

Selain itu, mereka juga didukung sumber daya yang besar seperti dukungan finasial, dukungan dari pihak-pihak yang berkepentingan, teknologi canggih untuk menyebarkan wacana mereka untuk meyakinkan publik.

Contohnya dengan memanfaatkan media massa yang memiliki political interest yang sejalan dengan penguasa.

Hal ini pernah dilakukan oleh rezim otoriter Orde Baru untuk menggulirkan propaganda politiknya demi melanggengkan kekuasaannya dan memperkuat politik dinasti.

Tidak hanya itu, kelompok elite penguasa juga memiliki agenda politik serta tujuan jelas, yaitu mengambil kursi kekuasaan untuk keuntungan-keuntungan politik sehingga mereka secara konsisten fokus mengejar tujuan tersebut tanpa terpengaruh oleh gangguan eksternal seperti perbedaan pendapat atau kebingungan.

Melalui cara-cara di atas, kita harus bisa membangun kekuatan yang sama dan mengupayakan beragam strategi untuk mencegah dan melawan segala bentuk abuse of power yang dilakukan oleh kelompok elite penguasa ini, antara lain:

Pertama, membangun dan menggulirkan wacana tandingan (counter discourse) yang berpihak pada demokrasi dan keadilan yang berpihak pada rakyat.

Namun kita juga perlu meniru cara-cara kelompok elite melancarkan agenda-agenda politiknya, yaitu dengan memperkuat koordinasi dan struktur untuk menyebarkan wacana tandingan tersebut supaya kokoh dan tidak bersifat sporadis.

Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama antarelemen masyarakat (akademisi, aktivis, ormas, dan masyarakat lainnya) di level individu maupun kelompok untuk menggaungkan ‘kegelishan’ dan ‘kemarahan’ publik terhadap segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan.

Tidak hanya itu, dukungan finansial juga memiliki pengaruh yang penting dalam memperkuat wacana tandingan yang menentang segala bentuk kebatilan teroganisir dan mematahkan ‘mitos-mitos’ politik yang dibangun oleh kelompok elite penguasa.

Selanjutnya, kita juga dapat memanfaatkan internet dan media sosial untuk membangun ruang alternatif dalam menggulirkan wacana tandingan untuk melawan kebatilan ini.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com