Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Virdika Rizky Utama
Peneliti PARA Syndicate

Peneliti PARA Syndicate dan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik, Shanghai Jiao Tong University.

Ketika Megawati, SBY, dan JK Turun Gunung di Pemilu 2024

Kompas.com - 26/01/2024, 08:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KURANG dari sebulan, Indonesia segera melangsungkan Pemilihan Presiden 2024. Salah satu perhatian tertuju pada kembalinya politisi senior ke gelanggan kampanye seperti Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK).

Ketiganya tidak hanya mendukung kandidat tertentu, tetapi juga membawa pengaruh sejarah mereka ke dalam persaingan politik saat ini, mencerminkan gabungan antara masa lalu dan masa depan dalam demokrasi Indonesia.

Tokoh-tokoh ini memiliki peran penting dalam sejarah politik Indonesia. Megawati, Ketua Umum PDI-P, mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD; SBY, dari Partai Demokrat, mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka; dan JK, tokoh senior Partai Golongan Karya (Golkar) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) berbincang dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (kiri) usai makan malam di rumah makan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/1/2024). Dalam kampanyenya di Makassar, Anies mengunjungi dan menginap di kediaman Jusuf Kalla. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) berbincang dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (kiri) usai makan malam di rumah makan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/1/2024). Dalam kampanyenya di Makassar, Anies mengunjungi dan menginap di kediaman Jusuf Kalla. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.
Kembalinya mereka ke panggung politik bukan hanya gerakan politik biasa, melaikan menunjukkan pengaruh yang mereka miliki dan bagaimana bisa mempengaruhi opini publik.

Keterlibatan politisi senior seperti Megawati, SBY, dan JK dalam pemilu 2024 menimbulkan pertanyaan penting tentang kondisi demokrasi di Indonesia.

Apakah ini menandakan demokrasi yang sudah matang dengan kekuasaan yang dinamis dan dipimpin oleh kehendak rakyat? Atau, apakah ini menunjukkan Indonesia masih membutuhkan pengaruh tokoh lama untuk keberhasilan politik?

Teori politik Samuel P. Huntington mengatakan, politik seringkali berkembang melalui gabungan unsur lama dan baru, dengan perubahan yang berlangsung secara bertahap. Kehadiran tokoh-tokoh senior ini dalam pemilu bisa jadi cerminan dari teori tersebut.

Bakal Calon Presiden PDI-P Ganjar Pranowo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat menggelar pertemuan kerjasama politik dengan PPP di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Jakarta, Minggu (30/4/2023). Pertemuan ini untuk merumuskan agenda dan tahapan pemenangan terhadap Ganjar Pranowo.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Bakal Calon Presiden PDI-P Ganjar Pranowo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat menggelar pertemuan kerjasama politik dengan PPP di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Jakarta, Minggu (30/4/2023). Pertemuan ini untuk merumuskan agenda dan tahapan pemenangan terhadap Ganjar Pranowo.
Dukungan Megawati untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD sangat penting. Sebagai putri Sukarno dan mantan presiden, ia membawa warisan politik yang kuat, memosisikan Ganjar Pranowo sebagai pembawa estafet politik ayahnya.

SBY, dengan dukungannya untuk Prabowo-Gibran, juga berperan penting, terutama di kalangan pemilih tua yang menghargai pendekatannya yang moderat. Ini adalah strategi untuk menggabungkan kepemimpinan kuat dengan ide-ide baru.

Dukungan JK untuk Anies-Muhaimin juga menarik. Sebagai mantan wakil presiden yang dihormati, dukungannya menunjukkan kepercayaan pada kepemimpinan Anies Baswedan dan berpotensi memengaruhi pemilih yang belum yakin.

Kebangkitan tokoh senior ini mencerminkan keseimbangan antara tradisi dan inovasi dalam politik Indonesia.

Ini adalah hal yang umum di negara-negara dengan demokrasi yang sedang berkembang, di mana konsolidasi demokrasi seringkali memerlukan gabungan antara unsur lama dan baru.

Di Indonesia, peran aktif tokoh lama bisa menstabilkan, namun juga menjadi penghalang untuk demokrasi yang lebih maju dan inklusif.

Campur tangan Jokowi dan peran tokoh senior

Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seusai menghadiri upacara peringatan HUT TNI di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (5/10/2023).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seusai menghadiri upacara peringatan HUT TNI di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Campur tangan Presiden Jokowi dalam mendukung Prabowo-Gibran menambah kerumitan dalam politik Indonesia.

Dukungannya kepada Prabowo, seorang mantan rival, dan putranya, Gibran, mencerminkan gabungan antara pragmatisme politik dan kesetiaan keluarga, menimbulkan pertanyaan tentang peran dinasti politik di Indonesia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com