Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Silaturahmi ke Ponpes Al Kahfi Kebumen, Gibran Sampaikan Program Dana Abadi Pesantren

Kompas.com - 24/01/2024, 21:21 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan bahwa dirinya bersama Prabowo Subianto memiliki program untuk meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren (ponpes) dan santri melalui Dana Abadi Pesantren.

Sebagai informasi, Dana Abadi Pesantren merupakan salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh Prabowo-Gibran untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dana abadi pesantren kalau sudah tereksekusi, kami ingin bisa digunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan pondok dan santri. Harapan kami bagaimana ke depan santri dan pondok bisa lebih berkembang,” kata Gibran dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (24/1/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan Gibran saat berkunjung ke Ponpes Al-Kahfi Somalangu, Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (24/1/2024).

Baca juga: Napak Tilas Jokowi, Gibran Silaturahmi ke Ponpes Al Kahfi Somalangu Kebumen

Gibran menekankan, meskipun santri sudah otomatis memiliki keahlian dalam mengaji dan berakhlak baik, ia berharap agar mereka dapat lebih dari itu.

Menurutnya, santri akan menjadi lebih baik apabila memiliki pemahaman dalam bidang ekonomi syariah, perbankan syariah, perkembangan teknologi, dan keamanan siber.

"(Dengan begitu) santri dapat menghadapi tantangan zaman dan (memenuhi) kebutuhan industri. Kami ingin (melihat) santri bisa bersaing dengan generasi muda lainnya," ujar Gibran.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, di mana jumlah orang usia produktif sangat besar.

Baca juga: 5 Tren Ruang Kerja 2024, Bikin Lebih Produktif

Oleh karena itu, Gibran mengajak keluarga pesantren untuk memanfaatkan momentum tersebut secara optimal agar Indonesia dapat mencapai era emas pada 2045.

"Kami (akan) perbanyak program untuk mempersiapkan generasi emas. (Salah satunya) adalah program makan siang dan susu gratis untuk anak-anak sekolah. Sehingga, ke depan, tidak ada lagi (masalah) stunting. Kalau anak sehat, bisa menangkap pelajaran dengan baik," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, pengasuh Ponpes Al-Kahfi Kiai Haji Afifuddin mengatakan bahwa keluarga pesantren mendoakan Gibran dalam menjalani kontestasi Pilpres 2024.

“Supaya dikabulkan hajatnya. Semoga beliau (Gibran) diberikan kekuatan ketika diberikan kesempatan memimpin bangsa,” katanya.

Baca juga: Jokowi Didesak Cuti Jika Ikut Kampanye, Pengamat: Supaya Jelas dan Fair

Bagi Kiai Afif, Gibran bukanlah sosok orang asing, mengingat bahwa Joko Widodo (Jokowi) juga pernah melakukan kunjungan ke pondok tersebut sebelum terpilih menjadi presiden.

Menurutnya, kedatangan Gibran pada hari itu dapat dianggap sebagai "bapak tilas," karena Jokowi juga pernah mengunjungi pondok tersebut sembilan tahun yang lalu.

"Pak Jokowi juga pernah datang ke sini sembilan tahun lalu. Beliau (Gibran) adalah putranya (Jokowi)," ucap Kiai Afifuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com