Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Sufyan Abd
Dosen

Dosen Digital Public Relations Telkom University, Lulusan Doktoral Agama dan Media UIN SGD Bandung. Aktivis sosial di IPHI Jabar, Pemuda ICMI Jabar, MUI Kota Bandung, Yayasan Roda Amal & Komunitas Kibar'99 Smansa Cianjur. Penulis dan editor lebih dari 10 buku, terutama profil & knowledge management dari instansi. Selain itu, konsultan public relations spesialis pemerintahan dan PR Writing. Bisa dihubungi di sufyandigitalpr@gmail.com

Berdebat dan Berkampanye Melalui Pakaian Capres-Cawapres

Kompas.com - 24/01/2024, 12:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Juga tulisan Samsul, kependekan Asam Sulfat, yang sering jadi serangan komunikasi verbal kepadanya.

Kedua elemen ini kian muda saja ketika disematkan dalam jaket berkerah tinggi, dan sudah pasti berwarna biru, dalam penampilan debat terakhirnya.

Mereka ingin menyatakan melalui busananya bahwa sifat energik akan diteruskan Prabowo-Gibran.

Celana formal tapi tetap pakai sepatu kets selalu diterapkan Gibran, sehingga relevan dengan ceruk calon pemilih dan segmen inti mereka selama ini: Simpatisan Jokowi, irisan pemilih agamis dan nasionalis, lintas agama dan budaya, dan pegawai pemerintahan.

Terakhir, pasangan nomor tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, rasa-rasanya paling sering membetot perhatian selama debat karena tampil beda dan unik.

Bahkan, membalikkan pada kesan eksisting seorang guru besar hukum yang super serius dari seorang Mahfud MD.

Busana khas tentara, khususnya jaket bomber berwarna army pada debat ke-tiga, mengiringi kemeja bernada sama dengan penuh patch dari Ganjar, menimbulkan asosiasi kesan pada Tom Cruise dengan Top Gun-nya.

Jika melihat lakon Tom Cruise terutama di sekuel terakhirnya, keduanya ingin sampaikan sebagai pasangan yang berani, risk taker, dan tuntaskan misi sampai ujungnya. Bukan normatif, tidak sekadarnya.

Pasangan ini ingin berteriak melalui busananya bahwa keduanya memiliki visi dan misi yang jelas dan terukur, sehingga ungkapan visi melanjutkan, namun dengan keunggulan dan percepatan signifikan, terus mereka gelorakan.

Penulis menilai pesan ini selaras dengan konstituen utama mereka selama ini, yakni massa nasionalis, juga sosialis.

Terutama yang punya ideliasme ajaran Soekarno yang menekankan prorakyat dengan spirit keberanian manifestasi slogan, "Merdeka, Merdeka, Merdeka!".

Segmen ini coba diperluas dengen sosok Mahfud yang Nahdliyin Madura, sehingga warna merah dan hijau jadi dominan. Bukan lagi warna busana hitam putih garis yang sempat disebut usulan Jokowi, manakala keduanya masih sehaluan.

Tinjauan Ilmu Komunikasi

Kita semua adalah makhluk komunikasi karena selalu membawa pesan dari setiap tindak interaksi kita dengan orang lain. Apalagi capres dan cawapres yang berusaha meraih simpati dan pilihan pada 14 Februari 2024 jam 07.00-13.00.

Secara teoritik, seperti disampaikan Borg (dalam Wijaya, 2017), sebuah studi yang dilakukan Albert Mehrabian mengenai pesan yang disampaikan melalui komunikasi non verbal menemukan bahwa sebanyak 93 persen dari pesan yang disampaikan adalah melalui nonverbal, sedangkan sisanya sebanyak 7 persen merupakan pesan yang disampaikan secara verbal. Dari sini saja kita tahu betapa besar porsi kegiatan dan otomatis dampaknya.

Salah satu jenis komunikasi non verbal adalah artifaktual (Desideria, 2011). Danesi dalam Rakhmat (2013) mengartikan komunikasi artifaktual sebagai komunikasi yang berlangsung melalui pakaian dan penataan berbagai artefak, misalnya, pakaian, dandanan, dan barang perhiasan.

Ketika orang memilih dan memutuskan untuk mengenakan pakaian tertentu, maka sadar/tidak sadar orang tersebut telah menggunakan pesan nonverbal.

Akhirnya, benarlah kata filsuf Umberto Eco, “I speak through my cloth”. Siapa menuai untung elektabilitas dari pilihan pakaian ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com