Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Elektabilitas Gerindra dan PDI-P Bersaing Ketat, Golkar Urutan ke-3

Kompas.com - 20/01/2024, 18:12 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil jajak pendapat elektabilitas 18 partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024. Hasilnya, elektabilitas Partai Gerindra dengan PDI Perjuangan bersaing ketat.

Menurut survei, angka elektoral Gerindra sebesar 20,8 persen, sedangkan tingkat keterpilihan PDI-P mencapai 20,4 persen.

“Tampak kompetisi yang sengit antara PDI Perjuangan dengan Partai Gerindra yang juga tampak mulai merangkak naik menyaingi atau membayangi PDI-P,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis survei yang ditayangkan YouTube Lembaga Survei Indonesia, Sabtu (20/1/2024).

“Di survei kali ini kita tidak tahu siapa yang berada di nomor satu dan nomor dua karena Partai Gerindra berada pada posisi 20,8 persen, PDI Perjuangan berada pada posisi 20,4 persen,” ujarnya.

Baca juga: Gerindra Minta Kader Tahan Diri Hadapi Berbagai Narasi yang Menyudutkan Prabowo-Gibran

Di urutan ketiga, Partai Golkar mengekor dengan elektabilitas 11,5 persen. Lalu, secara berturut-turut ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Selanjutnya, 10 partai politik elektabilitasnya tercatat di bawah 4 persen, meliputi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, dan Partai Gelora.

Dilanjutkan dengan Partai Hanura, Partai Buruh, Partai Ummat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Garuda.

Berikut elektabilitas 18 partai politik nasional peserta Pemilu 2024 menurut survei terbaru LSI yang digelar Januari 2024:

  • Partai Gerindra: 20,8 persen
  • PDI-P: 20,4 persen
  • Partai Golkar: 11,5 persen
  • PKB: 9,0 persen
  • PKS: 6,1 persen
  • Partai Nasdem: 5,6 persen
  • Partai Demokrat: 4,8 persen
  • PAN: 4,7 persen
  • PPP: 2,3 persen
  • PSI: 2,2 persen
  • Partai Perindo: 1,2 persen
  • Partai Gelora: 0,4 persen
  • Partai Hanura: 0,3 persen
  • Partai Buruh: 0,2 persen
  • Partai Ummat: 0,2 persen
  • PBB: 0,2 persen
  • PKN: 0,2 persen
  • Partai Garuda: 0,1 persen
  • Tidak tahu/tidak jawab: 10,0 persen

Adapun survei yang dilakukan melalui telepon ini digelar pada 10-11 Januari 2024. Survei melibatkan 1.206 responden yang dipilih secara acak melalui metode double sampling.

Dengan metode tersebut, margin of error survei diperkirakan +-2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Sekjen Gerindra Minta Kadernya Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran agar Masyarakat Tak Terpecah Belah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com