Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saut Situmorang Sebut Gagasan Prabowo Naikkan Gaji Pejabat Tak Selesaikan Persoalan Korupsi

Kompas.com - 19/01/2024, 21:59 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pakar Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin, Saut Situmorang menganggap bahwa gagasan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto untuk menaikkan gaji pejabat tidak akan menyelesaikan persoalan korupsi di Tanah Air.

Menurut Saut, keinginan itu hanya mampu mengatasi alasan korupsi karena pendapatan rendah. Padahal, alasan seseorang melakukan korupsi ada bermacam-macam.

“Itu kan dikasih uang karena uangnya kurang kan begitu. Tapi (corruption) by greedy-nya kamu selesaikan enggak? By opportunity-nya kamu selesaikan? By lingkungan kamu selesaikan?” ujar Saut di Markas Pemenangan Amin, Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta, Jumat (19/1/2024).

“Dia hanya menyelesaikan satu cara saja bahwa kalau kamu kurang uangnya, gaji kamu saya naikin,” katanya lagi.

Baca juga: Bicara Pencegahan Korupsi, Prabowo: Kita Tingkatkan Gaji Semua Penyelenggara Negara

Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengungkapkan, penambahan jumlah gaji atau pendapatan tak pernah benar-benar ampuh memberantas korupsi.

Dia mengklaim bahwa upaya itu pernah dilakukan salah satu instansi negara, tetapi gagal.

“Saya enggak perlu sebut instansinya, dulu mereka enggak dapat apa-apa, terus dihemat setiap bulan, dia dapat kayak seperti sembako (ternyata) sama saja itu instansi enggak ada perubahan,” ujar Saut.

Saut lantas menekankan bahwa persoalan korupsi mesti diselesaikan secara terstruktur dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mengurangi konflik kepentingan.

Menurut Saut, saat ini capres yang tak memiliki konflik kepentingan hanya Anies Baswedan.

Conflict of interest kan sudah terbukti, bagaimana kasus kemarin pangan, food estate, pesawat dan seterusnya. Anda enggak bisa membayangkan conflict of interest itu bagaimana,” katanya.

Baca juga: Ingin Naikkan Gaji Pejabat buat Cegah Korupsi, Prabowo: Negara Kita Kaya

Sebelumnya, Prabowo mengatakan, bakal meningkatkan gaji semua penyelenggara negara untuk mengatasi korupsi di Tanah air.

Hal itu disampaikan saat Menteri Pertahanan (Menhan) itu menyampaikan komitmen dan penguatan pemberantasan korupsi dalam acara Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Gedung Juang KPK, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 17 Januari 2024.

Prabowo mencontohkan dengan pendapatan dan fasilitas yang dimiliki oleh hakim di negara-negara maju.

“Kemudian, Ketua Mahkamah Agung adalah pejabat negara yang gajinya tertinggi, kediaman resminya lebih besar atau lebih besar dari perdana menteri. Itu di Inggris,” kata Prabowo.

Baca juga: Anies dan Prabowo Akan Kampanye Akbar di Jatim dan Jakarta pada 2 Hari Terakhir Masa Kampanye

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com