Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Tahun Aksi Kamisan Digelar di Seberang Istana Merdeka, Bertahan untuk Berjuang Cari Keadilan

Kompas.com - 18/01/2024, 19:38 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan 17 tahun Aksi Kamisan digelar di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Aksi yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB tersebut dihadiri puluhan peserta dan para aktivis hak asasi manusia (HAM).

Peserta aksi terlihat tetap mengenakan pakaian hitam-hitam yang melambangkan keteguhan dalam mencintai manusia.

Di antara peserta aksi, hadir Ibu Maria Katarina Sumarsih yang merupakan ibu korban tragedi Semanggi I pada 1998 silam.

Hadir pula ekonom Faisal Basri, serta aktivis HAM, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.

Baca juga: 17 Tahun Aksi Kamisan: Antara HAM dan Moralitas Hukum

Dalam peringatan tersebut, para peserta menyerukan kembali agar pemerintah menuntaskan berbagai pelanggaran HAM masa lalu.

Ibu Sumarsih mengatakan, peringatan 17 tahun Aksi Kamisan menegaskan bahwa keluarga korban tetap bertahan memperjuangkan tuntutan agar pemerintah membongkar kebenaran tentang pelanggaran HAM di masa lalu.

"Ini adalah cara kami bertahan, untuk berjuang membongkar kebenaran, mencari keadilan, melawan lupa, dan melawan impunitas," ujar Sumarsih kepada wartawan.

"Dan apakah Aksi Kamisan ini ada manfaatnya, bagi saya ada. Mungkin, kalau tidak ada Aksi Kamisan, Pak Jokowi, Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tidak mungkin membuat, pembentukan misalnya zaman Pak SBY tim penyelesaian kasus kasus pelanggaran HAM berat masa lalu," katanya lagi.

Baca juga: Sudah 17 Tahun Hadir di Aksi Kamisan, Sumarsih: Saya Mencintai Wawan

Sementara itu, Haris Azhar mengatakan, peringatan 17 tahun Aksi Kamisan menunjukkan bahwa korban pelanggaran HAM dan kelompok solidaritas lebih kuat dibandingkan penguasa.

Sebaliknya, pemerintah yang disumpah secara konstitusional justru banyak mengecewakan nilai-nilai yang disepakati masyarakat.

"17 tahun itu hari ini menunjukkan bahwa komunitas korban, Ibu Sumarsih, Ibu Suci dan lainnya, mereka yang lebih menunjukkan sifat dan sikap sebagai pembela hak-hak yang dijamin dalam konstitusi," ujar Haris Azhar.

"Sebaiknya, orang orang yang disumpah, yang hidup di gedung-gedung mewah ini, yang punya mandat undang-undang justru mereka yang mengecewakan nilai-nilai yang disepakati bangsa dan masyarakat," katanya lagi.

Baca juga: Aksi 17 Tahun Kamisan di Depan Istana Negara, Massa Berdiri Diam dan Tutup Matanya

Sebagaimana diketahui, Aksi Kamisan sebelumnya digagas oleh Maria Katarina Sumarsih dan Suciwati.

Suciwati merupakan istri almarhum pejuang HAM Munir. Sementara Sumarsih merupakan ibu dari Bernardus Realino Norma Irmawan atau Wawan, yang tewas ditembak aparat saat Tragedi Semanggi I pada 13 November 1998.

Aksi Kamisan terinspirasi dari Ibu-ibu Plaza de Mayo yang melakukan aksi damai untuk memprotes penghilangan dan pembunuhan anak-anak mereka oleh Junta Militer Argentina.

Seperti halnya ibu-ibu Plaza de Mayo, Sumarsih dan rekan-rekam menggelar aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, yang dianggap sebagai simbol kekuasaan.

Aksi tersebut biasanya digelar dari pukul 16.00 hingga sampai 17.00 setiap hari Kamis.

Pada Kamis, 18 Januari 2007, untuk kali pertama aksi itu digelar dan masih bernama Aksi Diam.

Baca juga: Sumarsih: Sepanjang Tuhan Masih Menganugerahi Nyawa, Aksi Kamisan Tetap Ada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com