Pukul 22.08 WIT terdengar lewat radio, perintah legendaris dari Komodor Yos Soedarso, "Kobarkan semangat pertempuran!".
Kurang dari setengah jam berikutnya, pukul 22.30, untuk kali kedua, tembakan Evertsen mengenai bagian tengah Matjan Tutul. Kapal terlihat meledak dan penumpangnya berhamburan di antara kobaran api yang sangat besar.
Kapal RI Matjan Tutul kembali ditembak pada pukul 22.35 WIT dan kapal mulai tenggelam ke dasar laut bersama dengan gugurnya Komodor Yos Sudarso.
Hari Dharma Samudera kemudian diperingati setiap tanggal 15 Januari setiap tahunnya. Peringatan ini ditujukan untuk memperingati peristiwa heroik pahlawan yang gugur di tragedi pertempuran Laut Arafuru.
Baca juga: Yos Sudarso: Kiprah, Peran, dan Akhir Hidupnya
Setelah kejadian di Laut Arafuru membuat adanya dorongan lahirnya rencana Operasi Jayawijaya.
Operasi yang direncanakan oleh ALRI tersebut merupakan operasi amfibi terbesar dalam sejarah operasi militer Indonesia yang melibatkan tidak kurang 100 kapal perang dan 16.000 prajurit.
Rencana Operasi Jayawijaya membuat Indonesia tidak lagi dipandang sebelah mata. Akhirnya mendorong pemerintah Amerika Serikat untuk memaksa Pemerintah Belanda melakukan perundingan kembali dengan Pemerintah Indonesia.
Dorongan tersebut kemudian berhasil membuahkan hasil yakni Persetujuan New York 15 Agustus 1962. Irian Barat kembali ke dalam wilayah NKRI. Semen-tara Operasi Jayawijaya batal dilaksanakan karena tercapainya persetujuan tersebut.
Referensi: