Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Dharma Samudera

Kompas.com - 13/01/2024, 04:00 WIB
Tari Oktaviani

Penulis

Pukul 22.08 WIT terdengar lewat radio, perintah legendaris dari Komodor Yos Soedarso, "Kobarkan semangat pertempuran!".

Kurang dari setengah jam berikutnya, pukul 22.30, untuk kali kedua, tembakan Evertsen mengenai bagian tengah Matjan Tutul. Kapal terlihat meledak dan penumpangnya berhamburan di antara kobaran api yang sangat besar.

Kapal RI Matjan Tutul kembali ditembak pada pukul 22.35 WIT dan kapal mulai tenggelam ke dasar laut bersama dengan gugurnya Komodor Yos Sudarso.

Hari Dharma Samudera kemudian diperingati setiap tanggal 15 Januari setiap tahunnya. Peringatan ini ditujukan untuk memperingati peristiwa heroik pahlawan yang gugur di tragedi pertempuran Laut Arafuru. 

Baca juga: Yos Sudarso: Kiprah, Peran, dan Akhir Hidupnya

Pasca Pertempuran Laut Arafuru

Setelah kejadian di Laut Arafuru membuat adanya dorongan lahirnya rencana Operasi Jayawijaya.

Operasi yang direncanakan oleh ALRI tersebut merupakan operasi amfibi terbesar dalam sejarah operasi militer Indonesia yang melibatkan tidak kurang 100 kapal perang dan 16.000 prajurit.

Rencana Operasi Jayawijaya membuat Indonesia tidak lagi dipandang sebelah mata. Akhirnya mendorong pemerintah Amerika Serikat untuk memaksa Pemerintah Belanda melakukan perundingan kembali dengan Pemerintah Indonesia.

Dorongan tersebut kemudian berhasil membuahkan hasil yakni Persetujuan New York 15 Agustus 1962. Irian Barat kembali ke dalam wilayah NKRI. Semen-tara Operasi Jayawijaya batal dilaksanakan karena tercapainya persetujuan tersebut.

Referensi:

  • Taufiqoerrochman, Achmad. (2019). Kepemimpinan Maritim sebuah memoar. Yogyakarta: Pandiva Buku
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Nasional
Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com