JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyebut pertama kali melihat ketimpangan secara nyata saat berkunjung kali pertama ke Kalimantan Timur pada tahun 1994.
Hal itu disampaikan Anies saat berkampanye bertemu para tokoh agama di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (11/1/2024).
Ia menceritakan, pada 1994 ia menginisiasi program pelatihan anak muda terkait ekonomi se Kalimantan Timur di Tenggarong.
Baca juga: Kunjungi Pasar Segiri Samarinda, Anies Paparkan Program Bansos Plus dan Janji Stabilkan Harga Pangan
Saat itu, ia melihat ketimpangan yang terjadi, karena belum banyak jembatan yang menghubungkan wilayah Kalimantan yang didominasi banyak sungai.
"Waktu itu ke Tenggarong belum ada jembatan. Tahun 94 pesertanya dari seluruh Kaltim yang saya waktu itu kagum karena ukurannya luar biasa besar. Di situ saya menyaksikan pertama kali apa itu ketimpangan secara nyata," kata Anies dalam keterangan tertulis, Kamis.
"Sebagian peserta pelatihan itu masih berkegiatan ekonomi barter dan masih bertanya apa itu konsep uang. Pertanyaan mengapa sih kelompok ini bisa makmur, kenapa kelompok ini bisa lebih kaya, dan kenapa kami tidak bisa makmur," lanjutnya.
Baca juga: Saat JK Turun Gunung Kampanyekan Anies-Muhaimin, Langsung Sindir Prabowo hingga Jokowi
Ia menyebut, pelatihan itu kemudian menugaskan para mahasiswa menyusun permainan untuk menjelaskan arti peredaran uang.
Sehingga, sistem barter berangsur diubah dengan sistem uang sebagai alat pembayaran.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyinggung soal anak-anak di pinggiran Sungai Mahakam yang terkena penyakit kulit.
Ia juga menyinggung soal proyek tambang yang merusak bukit-bukti di Kalimantan.
"Sambil duduk ngobrol dari jauh itu saya lihat ada seperti bukit yang saya tidak tau apa. Nanti tunggu sampai dekat, bukit bisa bergerak. Kalau di Jawa bukit tidak bergerak, rupanya itu batu bara itu batu bara, liat itu bukit bergerak, Masya Allah," tambahnya.
Baca juga: KPU Akui Perempuan yang Teriaki Anies Bacot Masuk Arena Debat Pakai Undangan KPU
Menurut Anies, pengalaman unik yang dirasakannya itu termasuk dalam sebuah ketimpangan.
Bagaimana anak-anak muda saat itu belajar tentang apa itu ekonomi yang tertinggal, anak-anak dengan kulit yang tidak sehat, serta kekayaan alam yang terlewat di depan mata.
"Luar biasa. Itu adalah pengalaman pertama kami tentang apa itu ketimpangan, dan bagaimana ketimpangan itu nyata," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.