Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diadukan ke Bawaslu karena CFD dan Serang Prabowo, Ganjar: Sedang Musim Adu-mengadu

Kompas.com - 11/01/2024, 11:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo tak ambil pusing dirinya dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena dianggap membagikan voucer internet pada car free day (CFD) Solo dan menyerang calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto saat debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Ya mungkin sedang musim adu-mengadu enggak apa-apa, nanti saya jelasin semua," kata Ganjar di Tegal, Kamis (11/1/2024).

Terkait dugaan pembagian voucer di CFD Solo, Ganjar mengaku tidak melakukannya, tapi ia tidak menutup kemungkinan bahwa pendukungnya yang membagikan voucer.

Baca juga: Jokowi Usul Debat Dievaluasi, Ganjar Ingin Interaksi Capres Tak Dibatasi agar Bisa Sahut-sahutan

Ganjar pun mengaku siap untuk memberikan klarifikasi dan menegaskan bahwa ia tidak melakukan itu.

"Saya enggak pernah bagi kok. Waktu saya tanya, apa ada yang terima? Loh kok ada yang terima. 'Terima kasih, Pak Ganjar', ya sama-sama. Terima kasih apa ya?" ujar dia.

Sementara itu, Ganjar mengaku heran diadukan karena mempertanyakan capaian kinerja calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan dalam debat.

"Debat kok diadukan, apakah capaian program bapak mendapatkan hasil yang baik? Loh saya belum tahu hasilnya. 'Pak Ganjar jangan tanya gitu nanti saya adukan loh'," kata dia.

Baca juga: Prabowo Dorong Pembangunan Giant Sea Wall, Ganjar: Memang Satu Guru dengan Saya

Dikutip dari Tribunnews.com, Ganjar diadukan ke Bawaslu Solo oleh seorang warga anggota Komunitas Masyrakat Peduli Demokrasi bernama Indra Wiyana.

Indra menilai Ganjar melanggar aturan karena berkunjung ke arena CFD Solo pada 24 Desember 2023 yang semestinya bebas dari kegiatan politik.

Indra juga mempersoalkan adanya pembagian voucer internet ketika Ganjar berkunjung ke CFD Solo waktu itu.

Ganjar juga dilaporkan ke Bawaslu RI karena dianggap menyerang Prabowo dalam debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1/2024).

Baca juga: JK Sindir Capres yang Suka Marah, Ganjar Sebut Emosi Harus Dijaga Saat Debat

Dikutip dari YouTube Kompas TV, laporan tersebut dilayangkan oleh organisasi yang mengatasnamakan Advokat Pengawas Pemilu.

Menurut pelapor, Ganjar dianggap melanggar aturan karena menanyakan data rahasia negara ke Prabowo dalam debat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com