Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar-Mahfud Siap Penuhi Undangan KPK untuk Bicara Pemberantasan Korupsi

Kompas.com - 11/01/2024, 07:16 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hotasi Nababan memastikan, Ganjar-Mahfud akan memenuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bicara soal komitmen pemberantasan korupsi.

Ganjar-Mahfud akan bicara dalam acara Penguatan Anti Korupsi untuk Penyelenggara Berintegritas (Paku Integritas) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 17 Januari mendatang.

Seluruh capres-cawapres yang berkontestasi di Pilpres 2024 diundang menghadiri acara itu.

"Jadi setiap calon presiden dan wakil presiden akan menyampaikan komitmen pemberantasan korupsi, acaranya minggu depan tanggal 17 Januari 2024," kata Hotasi usai mengikuti rapat dengan tim KPK di Gedung KPK, Rabu (10/1/2024).

Baca juga: KPK Undang 3 Capres-Cawapres Bicara Pemberantasan Korupsi, Persiapan Teknis Mulai Dibahas

Hotasi menyebut, dalam pertemuan dengan tim KPK itu, ia sudah menyampaikan komitmen bahwa Ganjar-Mahfud akan menghadiri forum tersebut.

Menurut dia, Ganjar sudah siap berpidato menyampaikan pemberantasan korupsi (KPK).

"Nanti kita tunggu pidato Pak Ganjar mengenai pemberantasan korupsi," ujar Hotasi.

Sejumlah awak media telah mencoba wawancara dengan perwakilan pasangan calon 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Namun, mereka menolak.

Adapun perwakilan capres nomor urut 1 tidak tampak karena tidak ada yang mengenakan pakaian dengan identitas Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Baca juga: KPU Akui Perempuan yang Teriaki Anies Bacot Masuk Arena Debat Pakai Undangan KPU

Terpisah, Juru Bicara Pencegahan KPK Ipi Maryati Kuding mengatakan, rapat koordinasi dan teknis agenda Paku Integritas di KPK diikuti tiga perwakilan pasangan capres-cawapres.

Selain persoalan teknis, kata Ipi, KPK dan perwakilan tim dari para capres-cawapres juga membicarakan substansi yang diharapkan dielaborasi dalam forum itu.

"Diharapkan nantinya dapat dielaborasi oleh masing-masing paslon sebagai wujud komitmen dalam upaya pemberantasan korupsi," tutur Ipi dalam keterangannya kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com