TEGAL, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo tak ambil pusing dirinya dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena dianggap membagikan voucer internet pada car free day (CFD) Solo dan menyerang calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto saat debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Ya mungkin sedang musim adu-mengadu enggak apa-apa, nanti saya jelasin semua," kata Ganjar di Tegal, Kamis (11/1/2024).
Terkait dugaan pembagian voucer di CFD Solo, Ganjar mengaku tidak melakukannya, tapi ia tidak menutup kemungkinan bahwa pendukungnya yang membagikan voucer.
Ganjar pun mengaku siap untuk memberikan klarifikasi dan menegaskan bahwa ia tidak melakukan itu.
"Saya enggak pernah bagi kok. Waktu saya tanya, apa ada yang terima? Loh kok ada yang terima. 'Terima kasih, Pak Ganjar', ya sama-sama. Terima kasih apa ya?" ujar dia.
Sementara itu, Ganjar mengaku heran diadukan karena mempertanyakan capaian kinerja calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan dalam debat.
"Debat kok diadukan, apakah capaian program bapak mendapatkan hasil yang baik? Loh saya belum tahu hasilnya. 'Pak Ganjar jangan tanya gitu nanti saya adukan loh'," kata dia.
Dikutip dari Tribunnews.com, Ganjar diadukan ke Bawaslu Solo oleh seorang warga anggota Komunitas Masyrakat Peduli Demokrasi bernama Indra Wiyana.
Indra menilai Ganjar melanggar aturan karena berkunjung ke arena CFD Solo pada 24 Desember 2023 yang semestinya bebas dari kegiatan politik.
Indra juga mempersoalkan adanya pembagian voucer internet ketika Ganjar berkunjung ke CFD Solo waktu itu.
Ganjar juga dilaporkan ke Bawaslu RI karena dianggap menyerang Prabowo dalam debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1/2024).
Dikutip dari YouTube Kompas TV, laporan tersebut dilayangkan oleh organisasi yang mengatasnamakan Advokat Pengawas Pemilu.
Menurut pelapor, Ganjar dianggap melanggar aturan karena menanyakan data rahasia negara ke Prabowo dalam debat tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2024/01/11/11430531/diadukan-ke-bawaslu-karena-cfd-dan-serang-prabowo-ganjar-sedang-musim-adu