DEBAT calon presiden kedua, yang diselenggarakan pada 7 Januari 2024, semakin memperlihatkan posisi politik masing-masing kandidat.
Capres nomor satu Anies Baswedan konsisten dengan posisinya sebagai antithesis dari pemerintahan Jokowi di mana Capres nomor dua Prabowo Subianto adalah salah satu menteri andalannya.
Bukan hanya itu, secara teknis, Anies bahkan semakin frontal melakukan kritikan tajam tidak saja kepada pemerintah, tapi juga kepada Prabowo, baik dalam kapasitasnya sebagai menteri maupun sebagai pribadi.
Kritikan tersebut jauh lebih frontal dilakukan dibanding dengan debat presiden sesi perdana pada Desember tahun lalu.
Ada indikasi bahwa kritikan Anies tidak saja ditujukan untuk isu terkait, tapi juga untuk memancing Prabowo agar semakin agresif dan emosional dalam menanggapinya.
Tentu strategi tersebut tak salah. Boleh jadi, menurut Anies, masih ada sisi lain dari Prabowo yang perlu ditunjukkan kepada publik.
Sebut saja, misalnya, sisi emosional dan temperamental, yang sebenarnya sedari dulu kerap disematkan oleh lawan-lawan politik Prabowo kepadanya.
Jika dikembalikan kepada isu yang dibahas, maka sejatinya tak ada rumusan baku untuk mengatakan bahwa ide dan rencana program salah satu kandidat lebih benar dibanding kandidat lain.
Misalnya, soal berapa besaran anggaran pertahanan yang ideal atau berapa nilai rapor yang tepat untuk empat tahun masa Prabowo sebagai Menhan.
Tentu jawabannya sangat relatif dan subjektif. Baik Anies maupun Ganjar Pranowo tidak memberikan kriteria apapun dalam penilaiannya.
Bahkan Anies terkesan memang berniat untuk men-downgrade Prabowo di hadapan jutaan penonton debat di seluruh Indonesia. Lagi-lagi hal tersebut terkait dengan strategi debat Anies Baswedan, bukan soal benar atau salah.
Hampir bisa dipastikan bahwa pemilih Prabowo tak sepakat dengan penilaian lawan-lawan Prabowo tersebut.
Sementara pemilih Anies dan Ganjar tentu bersorak-sorai melihat Prabowo ‘dikuliti’ habis-habisan oleh Anies, pun oleh Ganjar Pranowo.
Namun lepas dari itu, Anies memainkan perannya sebagai penantang pemerintahan dan penerus pemerintahan yang ada saat ini dengan cukup baik.
Sementara itu, dari sisi Prabowo, konsistensi dalam membela pemerintahan saat ini juga terlihat sangat tinggi.