Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Desak Panglima TNI Usut Tuntas Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Kompas.com - 02/01/2024, 22:45 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mendesak Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Agus Subiyanto mengusut tuntas peristiwa pengeroyokan aparat TNI terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah.

Menurut Hasto, kasus tersebut menunjukkan adanya sikap tidak terpuji dari aparat keamanan.

"Terhadap kasus penganiayaan, yang terjadi di Boyolali itu jelas-jelas menunjukkan suatu sikap yang tidak terpuji. Maka itulah kami mendesak Panglima TNI untuk segera mengusut tuntas, ini yang kami harapkan," ujar Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2024).

"Mari kita menjaga marwah demokrasi dari rakyat untuk rakyat ini, dengan menjaga sebaik-baiknya," tegasnya.

Baca juga: Ganjar Apresiasi Penetapan Tersangka 6 Anggota TNI Penganiaya Relawan di Boyolali

Hasto melanjutkan TNI dan Polri merupakan institusi negara yang memiliki peran besar dalam menjaga NKRI sehingga harus netral dalam pemilu.

"Jangan korbankan institusi TNI-Polri oleh ambisi orang per orang. Apalagi dengan motif untuk jabatan, dengan motif hal-hal yang terkait dengan politik praktis," tuturnya.

Terkait kasus penganiayaan ini, Hasto sebelumnya menyinggung nama Menteri Pertahanan (Menhan) yang sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Menurut Hasto, diduga ada elemen di tubuh TNI yang menjadi simpatisan Prabowo.

Mengenai pernyataannya sebelumnya itu, Hasto menjelaskan bahwa berdasarkan analisis pihaknya ada yang salah mempersepsikan sosok Prabowo Subianto dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres).

Baca juga: Buntut Penganiayaan Relawan Ganjar di Boyolali, 6 Prajurit TNI Jadi Tersangka

Yakni antar status Prabowo sebagai Menhan atau sebagai peserta pilpres.

"Ini yang harus dibedakan, karena itulah kembali kami percaya bahwa TNI, Polri akan menjaga kewibawaan institusinya untuk netral jangan masuk dalam godaan politik praktis, ini yang paling penting," tambah Hasto.

Diberitakan sebelumnya, Pusat Penerangan (Puspen) TNI membenarkan bahwa sejumlah prajurit Batalion Infanteri 408/Raider menganiaya sejumlah warga sipil beratribut relawan calon presiden Ganjar Pranowo pada Sabtu, 30 Desember 2023.

"Iya, benar. Oknum tersebut saat ini dalam proses pemeriksaan," kata Kepala Puspen (Kapuspen) TNI Brigjen Nugraha Gumilar melalui pesan tertulis, Sabtu.

Gumilar mengatakan, prajurit tersebut sedang diperiksa Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/Surakarta. "Kronologi kejadian masih dalam penyelidikan," ujar Gumilar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com