Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Pimpinan Ponpes Genggong: Hidup Prabowo Sudah Diwakafkan untuk Indonesia

Kompas.com - 02/01/2024, 19:20 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Genggong Mutawakil Alallah mengatakan bahwa calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto, adalah seseorang  yang telah menyumbangkan dirinya untuk kepentingan Indonesia.

“Kami yakin menerima Prabowo karena hidupnya sudah diwakafkan untuk Indonesia,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (2/1/2024).

Pernyataan tersebut dilontarkan Mutawakil saat membuka acara "Doa Santri untuk Negeri," yang juga dihadiri oleh Prabowo Subianto, di Pondok Pesantren Genggong, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), Selasa (2/1/2024).

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa sebelumnya, Ponpes Genggong hanya pernah menerima dua tokoh nasional, yaitu Kiai Haji Ma'ruf Amin dan yang kedua adalah Prabowo yang berkunjung pada hari tersebut.

Baca juga: Semarak Anak Muda Semarang Nobar Debat Cawapres di Burjo dan Kafe Kekinian

Lebih lanjut, Mutawakil mengatakan bahwa acara tersebut menjadi semarak dan menjadi momen syukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala (SWT) karena dihadiri oleh pemimpin masa depan, yakni Prabowo.

"Prabowo sudah ditakdirkan untuk menjadi presiden. Salah satu buktinya, beliau (menjabat) jadi Menteri Pertahanan (Menhan), (sebuah) posisi strategis dalam mempertahankan kedaulatan negara," imbuhnya.

Menurut Mutawakil, unsur pertahanan juga memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai agama. Sebab, semua agama membutuhkan stabilitas negara.

Baca juga: Lampaui Target, Belanja Negara Tembus Rp 3.121,9 Triliun Sepanjang 2023

"Maka, posisi Pak Prabowo sebagai menhan merupakan ujian dan ternyata beliau berhasil," ujarnya.

Sebagai penutup pidatonya, Mutawakil menyampaikan pantun khusus untuk Prabowo.

"Dari Situbondo pergi ke Bekasi, nginep di Batu mampir Kediri. Mengapa Bapak Prabowo menjadi pilihan kaum santri? Karena hatinya menyatu dengan para kiai," kata Mutawakil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com