Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Minta Parpol Pengusung Bantu Dana Kampanye, PKS: Kami Gerakan Seluruh Kader

Kompas.com - 26/12/2023, 11:41 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan, seluruh kader di Indonesia bergerak untuk mengampanyekan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin).

Hal ini disampaikan Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Muhammad Kholid menanggapi permintaan Muhaimin Iskandar agar partai politik (parpol) pengusung bisa lebih banyak membantu dana kampanye dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Adapun pasangan Anies-Muhaimin diusung oleh gabungan Parpol yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PKS, dan Partai Ummat.

"Alhamdulillah, PKS secara terstruktur, sistematis dan masif mengampanyekan Amin melalui para caleg (calon anggota legislatif)-nya, struktur partai dari pusat, wilayah, dan daerah hingga ranting di desa-desa. Kami juga gerakan seluruh kader seluruh Indonesia," kata Kholid kepada Kompas.com, Selasa (26/12/2023).

Baca juga: F-PKS DPRD DKI Minta DPR Perjelas soal Usulan Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Kholid menyampaikan, seluruh kader PKS menyediakan alat peraga kampanye (APK) dan acara kegiatan kampanye guna memenangkan Anies-Muhaimin secara mandiri.

Ia memastikan, semua caleg, pengurus, dan kader PKS di seluruh Indonesia secara mandiri dan sukarela mengkampanyekan pasangan Amin langsung kepada masyarakat.

"Kami memasang billboard, baliho, spanduk, banner, cetak kalender dan APK itu kalau diakumulasikan seluruh Indonesia nilainya pastinya sangat besar," kata Kholid.

"Kami secara sadar, sukarela, dan berinsiatif mempromosikan Amin lewat APK, kegiatan door to door, tatap muka, dan berbagai event kegiatan kampanye," ucap dia.

Adapun dana awal kampanye pasangan calon (paslon) Anies-Muhaimin tercatat paling kecil di antara paslon lain.

Baca juga: Dana Kampanye Paling Sedikit, Cak Imin Harap Parpol Pengusung Lebih Banyak Bantu

Oleh sebab itu, pria yang karib disapa Cak Imin ini meminta partai politik pengusung untuk turut membantu dana guna kepentingan kampanye.

"Kayak PKB ini, kan terus meminta (urunan) kepada seluruh pengurus, eksekutif legislatif untuk berpartisipasi," kata Cak Imin saat ditemui di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023).

Untuk menambal dana awal kampanye yang sedikit, tim kampanye sempat berencana membuat penggalangan dana untuk menampung sumbangan dari simpatisan.

Menurut Cak Imin, ide itu sempat digaungkan di internal, akan tetapi, ide ini belum diputuskan apakah akan dipublikaskan atau tidak.

"Ada sih, ada ide itu tapi kita belum putuskan," ungkap Ketua Umum PKB itu.

Cak Imin menyebut, Anies tak menginginkan adanya penggalangan dana lantaran khawatir pertanggungjawabannya akan susah.


Anies menilai, lebih baik para simpatisan membuat urunan sendiri untuk acara kampanye di daerah mereka tanpa harus memberikan sumbangan ke tim Anies-Muhaimin.

"Misalnya kita datang ke satu kabupaten, teman-teman yang menyelenggarakan (acara kampanye), cari donasi di lingkungan itu, akuntabilitasnya menurut Mas Anies lebih bagus," papar Wakil Ketua DPR RI itu.

Baca juga: Dana Kampanye Tipis, Muhaimin Sebut Anies Tak Setuju jika Galang Dana

Hal ini, kata Cak Imin, akan berbeda dengan urunan yang uangnya dikumpulkan lalu dikirimkan ke pusat untuk dikelola Tim Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin.

Menurut dia, pertanggungjawaban dana besar dari masyarakat akan lebih sulit dilakukan pencatatan baik yang keluar maupun masuk.

"Daripada kenclengan nanti dapat besar nanti laporannya bagaimana dan seterusnya," ucap dia.

Anies-Muhaimin mempunyai uang Rp 1 miliar dari iuran pasangan calon untuk dana kampanye.

Baca juga: Dana Kampanye Paling Sedikit, Cak Imin Harap Parpol Pengusung Lebih Banyak Bantu

Sementara itu, paslon 2 Prabowo Subianto dan Gibra Rakabuming Raka memiliki total dana kampanye awal sebesar Rp 31,4 miliar.

Uang ini berasal dari uang paslon Rp 2 miliar, barang dari parpol pendukung Rp 600 juta, dan jasa parpol pendukung Rp 28,8 miliar.

Untuk paslon nomor 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki dana awal kampanye Rp 23,3 miliar dengan rincian uang paslon Rp 100 juta dan uang parpol pendukung Rp 2,9 miliar.

Kemudian ada juga uang sumbangan pihak perseorangan Rp 1,7 juta dan uang sumbangan dari perusahaan non pemerintah Rp 20,3 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com