Kunto menilai, strategi Gibran ini meniru taktik ayahnya pada debat Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019, ketika Jokowi menggunakan istilah TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) dan unicorn di hadapan lawannya saat itu, Prabowo Subianto.
Penggunaan singkatan dan istilah awam, kata Kunto, sebenarnya jauh dari esensi debat. Akibatnya, persoalan lain yang lebih substansial justru tak dibahas.
“Akhirnya kan semalam jadi tidak ada kebijakan fiskal yang di perbincangkan. Jadi enggak ada kemudian kebijakan ekonomi makro yang diperbincangkan, semuanya hanya sekedar gimik. Istilah-istilah seperti hilirisasi karbon itu yang akhirnya menurut saya menjauhkan esensi debat ini,” katanya.
Memang, lanjut Kunto, Gibran berhasil dalam urusan performa di debat, tapi tidak pada adu gagasan.
“Kemarin semata-mata hanya show aja. Dan Mas Gibran menurut saya berhasil dalam show di debat itu, tapi bukan pada adu gagasan dan substansi debatnya,” tutur dia.
Adapun cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, dinilai berhati-hati dalam menyampaikan gagasannya saat debat. Menurut Kunto, Mahfud berupaya menarik materi tema debat ekonomi dan investasi ke ranah hukum, bidang yang dikuasai oleh Menko Polhukam itu.
“Topik debatnya bukan kepakaran dia, sehingga dia berusaha membelokkan tentang hukum dalam permasalahan ekonomi,” kata Kunto.
Baca juga: Membaca Taktik Gibran Bikin Bingung Lawan Saat Debat, Tiru Gaya Jokowi?
Namun, karena banyak menarik-narik isu ekonomi ke ranah hukum, pada akhirnya Mahfud tak fokus pada substansi debat yang sebenarnya bertema ekonomi, keuangan, pajak dan tata kelola APBN-APBD, investasi, perdagangan, serta infrastruktur dan perkotaan ini.
“Dia tidak menjelaskan soal kebijakan fiskal, lalu Mahfud menggarisbawahi soal korupsi, jadi seperti out of topics,” ucap Kunto.
Mahfud juga dinilai setengah hati dalam membalas serangan Gibran. Namun, tampak bahwa mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu sangat sabar meladeni pertanyaan-pertanyaan tajam yang dilempar Gibran menggunakan perspektif ilmu hukum yang ia kuasai.
“Jadi, menurut saya Pak Mahfud lebih oke menjawabnya ketika dia menjelaskan prosedur daripada jenis undang-undang apa, atau legislasi apa yang diperlukan,” tutur Kunto.
Adapun debat perdana cawapres digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat (22/12/2023) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Selain tiga cawapres yang hadir sebagai peserta debat, hadir pula tiga calon presiden (capres) yaitu capres nomor urut 1 Anies Baswedan, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Baca juga: Bolak-balik Cak Imin Sebut Slepet dalam Debat Cawapres, Total 15 Kali
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar didukung oleh tiga partai Parlemen yakni Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta satu partai non Parlemen yaitu Partai Ummat.
Sementara, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Lalu Ganjar Pranowo-Mahfud MD didukung oleh PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Debat sendiri merupakan salah satu metode kampanye. Masa kampanye pemilu bakal berlangsung selama 75 hari, terhitung sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Setelah masa kampanye, tahapan pemilu akan memasuki masa tenang selama tiga hari yakni 11-13 Februari 2024. Selanjutnya, pada 14 Februari 2024 akan digelar pemungutan suara serentak di seluruh Indonesia.
Tak hanya untuk memilih presiden dan wakil presiden, tetapi juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.