Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Ganjar, Debat Cawapres Tidak Akan Terlalu Sulit bagi Mahfud

Kompas.com - 19/12/2023, 14:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyatakan pasangannya di Pilpres 2024 atau calon wakil presiden, Mahfud MD, sudah siap menjalani debat kedua capres-cawapres pada 22 Desember 2023.

Adapun debat kedua bertema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Ganjar bilang, Mahfud MD merupakan sosok pintar dan mampu memahami persoalan. Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud bidang ekonomi pun sudah menyiapkan beberapa materi untuk debat kedua tersebut.

Baca juga: Atikoh Hampir Mundur dari Beasiswa ke Jepang karena Alam Masih TK, tapi Didorong Ganjar

"Ada tim ekonomi kita yang sudah menyiapkan beberapa materi. Pak Mahfud orangnya humble, beliau orang yang sangat smart, memahami persoalan cukup mudah," kata Ganjar di pabrik rokok di Bantul, Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).


Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyatakan, Mahfud merupakan orang yang cepat belajar. Ia pun kerap meminta masukan-masukan isu ekonomi yang sifatnya bagus.

Terlebih, Mahfud memiliki banyak pengalaman di bidang legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.

"(Mahfud bilang) kasih dong masukan-masukan yang sifatnya bagus. Ada ekonomi yang makronya, mungkin anggarannya, beliau pernah di legislatif, eksekutif, yudikatif. Rasanya tidak akan terlalu sulit, beliau jauh lebih siap," ucap Ganjar.

Baca juga: Jawab Kebingungan Kaesang, Ganjar Jelaskan Makna Positioning Cepat dan Unggul

Lebih lanjut Ganjar menyampaikan, lawatannya ke berbagai pasar rakyat sedikit banyak bertujuan untuk membantu Mahfud MD. Ganjar memantau harga barang maupun bahan pangan terkini di pasar rakyat.

Terlebih, visi misi yang diusung pasangan calon ini adalah stabilisasi harga pangan.

"Stabilisasi butuh instrumen termasuk perdagangan antar daerah. Kalau di sini produksinya bagus, di tempat lain tidak ada, maka distribusinya harus disiapkan dan perlu kerja sama antar daerah sehingga stabilisasi dan pasokannya terjamin," jelas Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com