YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menjelaskan makna "cepat dan unggul" yang menjadi jawabannya untuk merespons kebingungan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, soal narasi politik yang coba dia bangun pada Pilpres 2024.
Kaesang sebelumnya mengaku bingung dengan posisi Ganjar-Mahfud pada Pilpres tahun depan.
Ganjar dinilai tak mempunyai positioning yang jelas di saat pasangan calon lain, yakni Anies-Muhaimin berkomitmen melakukan perubahan dan Prabowo-Gibran berkomitmen melanjutkan program Presiden Jokowi.
Ganjar pun menjelaskan, makna kata "cepat" yang jadi positioning-nya saat ini berada dalam konteks pelayanan kepada publik.
"Cepat itu merespons segala persoalan masyarakat yang hari ini membutuhkan sesuatu dari pemerintah. Konteksnya pelayanan," kata Ganjar di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).
Baca juga: Kaesang: Pak Anies Perubahan, Pak Prabowo Melanjutkan, kalau Pak Ganjar Saya Bingung
Menurut Ganjar, pelayanan publik yang cepat bisa dilakukan ketika pemerintah memotong birokrasi yang rumit.
"Itu bisa dilakukan kalau pemerintah mempermudah pelayanan. Itu cepat, sat set," ucapnya.
Adapun unggul berkaitan erat dengan Indonesia Maju tahun 2045.
Menurut Ganjar, kalau ekonomi tidak unggul, maka sumber daya manusianya pun tidak unggul.
"Bonus demografinya dimanfaatkan dengan baik, kita mau ngomong apa? Jadi tidak sekedar cerita anti atau tidak setuju, tapi bagaimana kita melompat lebih tinggi lagi," jelas Ganjar.
Baca juga: Ganjar Mengaku Tak Merasa Terancam Suara di Jateng Bergeser ke Gibran
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyinggung paparan debat calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat pemilihan presiden (pilpres) beberapa waktu lalu.
Menurut Kaesang, pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan sudah jelas dengan perubahannya.
Begitu juga dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang bertekad melanjutkan pemerintahan Presiden Jokowi.
Namun, Kaesang mengaku masih bingung dengan arah pernyataan yang disampaikan Ganjar.
"Nomor satu untuk perubahan, saya kira Pak Anies kemarin apa-apa setiap perkataan beliau ada yang kurang, nanti akan diubah, apa-apa akan diubah," kata Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (15/12/2023).
"Kalau Pak Prabowo sudah jelas juga akan melanjutkan. Memang kalau untuk Pak Ganjar, saya masih bingung dari positioning-nya seperti apa," sambung Kaesang.
Pernyataan Kaesang lalu ditanggapi oleh kubu Ganjar-Mahfud, salah satunya Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto. Hasto bilang, gaya kepemimpinan Prabowo justru merupakan antitesis atau kebalikan dari Presiden Jokowi.
"Mas Kaesang seharusnya enggak perlu bingung kalau kita lihat dari Pak Anies memang anti status quo. Tetapi kalau kita liat dari Pak Prabowo, dari rekam jejaknya, dari program, karakter, gaya kepemimpinannya Prabowo antitesa dari Pak Jokowi," kata Hasto saat ditemui awak media di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.