Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebar Janji Cak Imin jika Menang Pilpres: Sikat Judi "Online" hingga Tiadakan UU "Simsalabim"

Kompas.com - 19/12/2023, 11:28 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Tak hanya itu, Muhaimin juga berjanji untuk mengangkat guru honorer, guru pendidikan agama, hingga guru majelis taklim sebagai PNS. Langkah ini sebagai bentuk terima kasih pemerintah kepada para tenaga pendidik yang telah berjasa membangun karakter anak bangsa.

“Sehingga penyelenggaraan pendidikan dan pesantren menjadi tidak membebani para penyelenggara,” kata Cak Imin.

“Supaya apa? Supaya bangsa ini cerdas dengan cepat, biaya pendidikannya lebih bisa murah,” imbuhnya.

Pembangunan jiwa

Cak Imin juga menyinggung tentang pentingnya pembangunan jiwa untuk mewujudkan negara maju. Dalam misi ini, kata Muhaimin, peran guru agama menjadi sangat krusial.

“Saya ini anaknya guru ngaji, lahir dibesarkan di lingkungan guru-guru agama, tahu persis pentingnya guru-guru majelis taklim, pentingnya guru-guru agama untuk melahirkan generasi yang berakhlakul karimah (akhlak yang baik dan terpuji),” katanya.

Muhaimin memandang, untuk menuju negara maju, pembangunan tidak hanya dalam bentuk fisik. Lebih dari itu, pembangunan jiwa harus diprioritaskan untuk seluruh warga negara.

“Pembangunan negara yang maju itu bukan hanya istana presiden yang megah, bukan hanya mal-mal yang bertingkat, bukan hanya bangunan yang tinggi, itu perlu, tapi yang lebih perlu adalah generasi yang berakhlakul karimah,” kata Imin.

“Pembangunan itu bukan hanya fisiknya, yang penting jiwanya. Ini bukan hanya perintah agama, tapi perintah para pendiri bangsa,” ucapnya.

Muhaimin pun menyinggung soal gencarnya pembangunan jalan tol pada era pemerintahan saat ini. Menurutnya, pembangunan jalan tol tak memberikan keadilan untuk seluruh rakyat.

Padahal, jalan tol dibangun menggunakan dana yang ditarik negara dari rakyat sebagai pajak.

“Ke mana-mana transportasi publik, transportasi umum harus murah dan enak. Ini kan yang dibangun jalan tol, ya enak bagi yang punya mobil,” kata Muhaimin.

“Kemarin saya ketemu tukang becak, tukang becak bilang ‘saya bayar pajak pajaknya dibikin bangun tol, lah kok saya ga bisa menikmati tol’,” lanjutnya.

Cawapres pendamping Anies ini berpandangan, setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah mestinya memikirkan semua pihak. Oleh sebab itu, jika terpilih sebagai pemimpin selanjutnya, Muhaimin berjanji untuk membuat kebijakan yang berkeadilan.

“Ketentuan pembangunan yang merata bukan hanya dinikmati oleh sebagian orang tapi dinikmati oleh seluruh masyarakat. Itu yang disebut keadilan, kesamarataan, kesetaraan itu namanya,” kata Cak Imin.

UU simsalabim

Muhaimin juga bicara tentang partisipasi masyarakat dalam proses pembentukan undang-undang (UU). Ia tidak ingin ada lagi UU yang dibuat secara tergesa-gesa dan proses yang singkat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com