Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto: Prabowo Mencoba Tampilkan Jokowi Saat Debat, tapi Hasilnya Berbeda

Kompas.com - 13/12/2023, 19:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto menyebut bahwa calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tak bisa menyerupai Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu disampaikan Hasto usai menyaksikan debat capres pertama yang digelar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam.

Hasto mengaku bahwa ia heran Prabowo tetap tidak bisa seperti Jokowi meski sudah menjual nama dan prestasi mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Ya, desain yang kami dapatkan dari analisis para pakar memang, Pak Prabowo itu mencoba menampilkan Pak Jokowi, hanya dari cara bicaranya, dari karakternya, dari program-programnya berbeda," kata Hasto ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2023) malam.

Baca juga: Ungkap Hasil Evaluasi TPN soal Debat Capres, Hasto: Terlihat Prabowo Bukan Jokowi...

Ia kemudian mencontohkan bagaimana Prabowo berpikir untuk menangani harga-harga kebutuhan pokok yang naik, misalnya cabai.

Menurut Hasto, Jokowi pasti akan turun ke masyarakat untuk mengetahui langsung harga-harga pasar.

"Kalau Pak Prabowo, solusinya memprioritaskan alutsista, menambah utang luar negeri alutsista, jadi negara ini seperti mau perang," ujar Hasto.

Dari situ, Sekjen PDI-P ini menilai bahwa Prabowo bukan penerus lah Jokowi.

Sebaliknya, ia mengatakan, sosok penerus Jokowi adalah capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

"Ini yang membedakan. Jadi maunya meniru hasilnya berbeda. Hasilnya Pak Ganjar yang seperti Pak Jokowi," kata Hasto.

Baca juga: Nama Anies Kedua Terbanyak Diucapkan Prabowo saat Debat Perdana Capres

Catatan Kompas.com, Prabowo Subianto terhitung menyebut nama Presiden Jokowi sebanyak tiga kali dalam debat capres perdana.

Prabowo "membawa" nama Jokowi dengan menyebutnya sebagai Presiden yang paling sering kunjungi Papua.

Kemudian, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyebut bahwa perkembangan ekonomi di era Jokowi paling pesat.

Terakhir, Prabowo menyebut nama Jokowi saat menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh Ganjar Pranowo.

“Saya senang mendengar jawaban itu. Berarti Bapak bisa mengakui prestasi Pemerintah Jokowi dalam mengembangkan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) semua, mendorong hilirisasi, menciptakan lapangan kerja, mengundang investor-investor ke Jawa Tengah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang bermutu dan berkelanjutan. Terima kasih,” kata Prabowo.

Baca juga: Ketua KPK Sesalkan Tak Ada Capres yang Sodorkan Gagasan Pemberantasan Korupsi dalam Debat di KPU

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com