Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiman Sebut Prabowo Menolak Saran Tim agar "Nakal" Saat Dapat Serangan dalam Debat

Kompas.com - 13/12/2023, 05:31 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko, mengungkapkan, sejumlah anggota TKN sempat menyarankan calon presiden Prabowo untuk sedikit nakal saat debat capres, Selasa (12/12/2023).

Sebab, TKN Prabowo-Gibran memandang Prabowo diserang oleh capres lain dalam debat perdana tersebut.

Budiman menjelaskan, saran tersebut disampaikan tim kepada Prabowo saat jeda debat. Saat itu, sejumlah orang mengelilingi Prabowo dan memberi saran.

Baca juga: Debat Capres, Anies, Prabowo, Ganjar Dinilai Kurang Soroti Problem Pemberantasan Korupsi

"Kan kita tahu, kita kerubungin Pak Prabowo, 'Pak, ada serangan tadi gini, gimana kalau coba bapak nakal juga. Nakal dikit gitu ya'," ujar Budiman dalam jumpa pers di Hotel Des Indes, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam.

Budiman mengatakan, saat TKN menawarkan strategi itu, Prabowo menolak.


Prabowo, kata aktivis 98 ini, mengaku ingin menghargai debat capres sebagai forum demokrasi politik.

"Apa kata Pak Prabowo? 'Enggak. Enggak mau saya. Saya enggak mau. Saya harus menghargai forum demokrasi politik ini'," tuturnya.

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (tengah) dan Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko (kanan) dalam jumpa pers di Hotel Des Indes, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam. KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (tengah) dan Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko (kanan) dalam jumpa pers di Hotel Des Indes, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam.
Budiman menyebutkan bahwa Prabowo-lah yang menjadi sosok penentu akhir dari segala opsi TKN.

Ketika Prabowo menolak tawaran tim, Budiman melihat Prabowo bukan boneka yang bisa disetir-setir orang-orang di sekitarnya.

Baca juga: Ditanya Ganjar soal Makam 13 Aktivis 1998, Prabowo: Bapak Tahu Data Tidak, Berapa Orang Hilang di DKI

"Beliau ada sebagai capres, bukan untuk kami setir. Posisi kami adalah memberi masukan dan pada akhirnya penilaian lapangan kita serahkan kepada beliau," imbuh Budiman.

Adapun Prabowo dianggap kerap mendapat "serangan" dalam debat perdana capres yang diselenggarakan di kantor KPU tadi malam.

MIsalnya ketika Prabowo dicecar mengenai isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM), di mana Prabowo disebut-sebut menculik aktivis pada tahun 1998.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com