Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Anies dan Ganjar soal Rasa Keadilan Peristiwa Kanjuruhan dan Km 50

Kompas.com - 12/12/2023, 23:14 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Kamil,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

Akan tetapi, Anies menilai jawaban Ganjar kurang menyeluruh karena menurut dia persoalan yang terjadi lebih kompleks.

Anies menawarkan 4 langkah buat menghadirkan keadilan terkait 2 peristiwa itu.

Pertama adalah memastikan proses hukum menghadirkan keadilan. Kedua mengungkap seluruh fakta.

Baca juga: Anies: Kita di Persimpangan Jalan, Tetap Jadi Negara Hukum atau Kekuasaan

"Sehingga pengetahuan menjadi pengetahuan semua, termasuk closure keluarga," ujar Anies.

Langkah ketiga, kata Anies, korban harus diberi kompensasi.

Kemudian langkah terakhir menurut Anies adalah negara harus memberikan jaminan peristiwa-peristiwa seperti itu tidak terulang.

"Untuk 4 itu bisa dikerjakan, maka kita tidak bisa abu-abu seperti yang tadi disampaikan. Kalau begitu 4 ini harus dilakukan maka yang pertama dilakukan adalah kita melakukan investigasi ulang. melakukan review. Kita harus menyelamatkan institusi. Memastikan institusi itu selamat," ucap Anies.

Ganjar kemudian kembali menanggapi pernyataan lanjutan dari Anies. Menurut dia, persoalan apakah solusi yang dia tawarkan dianggap kurang komprehensif sangat subyektif.

Baca juga: Singgung Etika Bernegara, Anies: Jangan Sembunyi di Balik Keputusan Hukum

"Dari 4 hal tadi itu saya kira semua hampir semua. Perlindungan korban dilakukan, saya sampaikan mencari fakta sudah pernah ada, kemudian tidak boleh terjadi lagi saya kira itu value yang dicontohkan, kita kerjakan semuanya," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, dia dan Mahfud adalah individu yang tegas dan tidak suka menunda pekerjaan.

"Saya orang yang tidak pernah abu-abu. Hitam putih, sat set. Kami tidak pernah ragu-ragu, kami tidak pernah abu-abu. Maka kami pun mengklarifikasi ke pasangan calon nomor 2 karena kami bukan orang yang menunda pekerjaan, menggantung pekerjan untuk kemudian menjadi komoditas. Saya selesaikan itu," papar Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com