JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, ogah menanggapi kritik calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, terkait praktik "orang dalam" yang ditengarai terjadi dalam proses pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo lewat Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023
"Kita ini bukan anak kecil, Mas Anies, Anda juga paham, ya sudahlah. Sekarang begini, intinya rakyat yang putuskan, rakyat yang menilai, kalau rakyat tidak suka Prabowo dan Gibran, nggak usah pilih kami," jawab Prabowo dalam debat capres perdana di kantor KPU RI, Selasa (12/12/2023).
"Saya tidak takut tidak punya jabatan Mas Anis. Sorry ye, sorry ye. Mas Anies, saya tidak punya apa-apa, saya sudah siap mati untuk negara ini," tegasnya.
Baca juga: Ditanya Ganjar soal Putusan MK, Prabowo: Yang Intervensi Siapa?
Ia menjelaskan bahwa secara hukum, pencalonan Gibran tak bermasalah meskipun Majelis Kehormatan MK menyatakan penerbitan Putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 melibatkan pelanggaran etika berat eks Ketua MK Anwar Usman.
Prabowo menegaskan, Anwar pun masih mengajukan berbagai langkah hukum terkait pencopotannya sebagai akibat pelanggaran etika berat itu.
Anies kemudian menjawab balik bahwa fenomena "orang dalam" itu sudah mengakar dan terjadi di masyarakat sampai lingkup terkecil.
Menurut Anies, praktik orang dalam mendapatkan pembenarannya karena di Jakarta, dalam proses politik yang paling puncak, terjadi fenomena yang sama.
Baca juga: Sepakat dengan Ganjar, Prabowo Sebut Lembaga Pencegahan Korupsi Harus Diperkuat
Prabowo kembali menegaskan bahwa keputusan ada di tangan rakyat pada hari pemungutan suara, 14 Februari 2024.
"Rakyat yang akan mengambil keputusan. Kalau kami tidak benar, kalau kami salah, kalau kami berkhianat, rakyat yang akan menghukum kami," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.