Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Doddy Salman
Dosen

Mengajar di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Jakarta

Menuju Kampanye Bermutu

Kompas.com - 09/12/2023, 08:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ia menganalogikan tindakan komunikator yang memaksakan argumen sebagai sebuah pemerkosaan. Lawan bicara dipandang sebagai objek untuk dimanipulasi.

Komunikator mempertahankan superioritasnya di bidang intelektual agar argumennya berhasil atau di bidang interpersonal untuk merendahkan orang lain.

Jenis komunikator kedua adalah komunikator perayu. Jika komunikator pemerkosa bertindak secara coercive, maka komunikator perayu bersikap secara persuasif.

Teknik komunikasi yang dipakai di antaranya mengabaikan pertanyaan, membenarkan kesimpulan, menarik isu yang tidak relevan, dan melahirkan prasangka. Semuanya untuk memastikan persetujuan melalui wacana rayuan.

Penyalahgunaan bukti juga mengandung sikap dan niat rayuan. Praktik-praktik seperti menyembunyikan informasi, mengutip di luar konteks, mengutip otoritas atau saksi secara keliru, merusak suatu situasi faktual, menarik kesimpulan yang tidak dapat dijamin dari bukti serta mencari persetujuan melalui penggunaan argumen yang menarik. Hal ini sering muncul di iklan politik walau tidak semua iklan.

Komunikator ketiga, menurut Wayne, disebut komunikator pecinta. Komunikator pecinta adalah komunikator yang memandang lawan bicaranya sebagai manusia.

Ia ingin menciptakan keseimbangan kekuasaan ketika berkomunikasi. Hubungan antara komunikator dengan komunikan adalah bilateral.

Ia peduli dengan argumen rekannya untuk menghindari fanatisme yang mungkin mendorongnya untuk melakukan pemerkosaan atau rayuan. Ia juga rela untuk dikritik oleh lawan bicaranya.

Jika komunikator pemerkosa dan komunikator perayu adalah pelaku monolog, maka komunikator pecinta adalah pelaku dialog.

Dapat disimpulkan pula bahwa yang menentukan suatu percakapan (baca: kampanye) termasuk monolog bukanlah bentuknya. Melainkan karakter dan perilaku komunikatornya.

Agar kampanye pilpres 2024 makin bermutu, maka karakter dan perilaku para juru kampanye diharapkan termasuk kategori komunikator pecinta.

Jika hal itu terjadi, dalam bahasa Martin Buber, maka itulah situasi ketika Ich-Es diganti oleh Ich-Du; ketika liyan (yang lain) tidak lagi dipandang sebagai objek yang dapat dimanipulasi.

Melainkan dianugrahi kebebasan dan tanggungjawab yang mengubah individu semula benda menjadi persona (sebagai bukan benda).

Karena hanya pecinta yang mempertaruhkan diri, hanya pecinta yang dapat tumbuh, dan hanya pecinta yang sama-sama dapat mencapai interaksi yang sungguh-sungguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com