Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
M. Ikhsan Tualeka
Pegiat Perubahan Sosial

Direktur Indonesian Society Network (ISN), sebelumnya adalah Koordinator Moluccas Democratization Watch (MDW) yang didirikan tahun 2006, kemudian aktif di BPP HIPMI (2011-2014), Chairman Empower Youth Indonesia (sejak 2017), Direktur Maluku Crisis Center (sejak 2018), Founder IndoEast Network (2019), Anggota Dewan Pakar Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (sejak 2019) dan Executive Committee National Olympic Academy (NOA) of Indonesia (sejak 2023). Alumni FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (2006), IVLP Amerika Serikat (2009) dan Political Communication Paramadina Graduate School (2016) berkat scholarship finalis ‘The Next Leaders’ di Metro TV (2009). Saat ini sedang menyelesaikan studi Kajian Ketahanan Nasional (Riset) Universitas Indonesia, juga aktif mengisi berbagai kegiatan seminar dan diskusi. Dapat dihubungi melalui email: ikhsan_tualeka@yahoo.com - Instagram: @ikhsan_tualeka

Blunder Asam Sulfat Dalam Telaah Komunikasi

Kompas.com - 06/12/2023, 06:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DALAM satu acara diskusi yang menghadirkan calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini, dan videonya viral, Gibran menyampaikan pentingnya asam sulfat bagi ibu hamil.

“Lalu ketika hamil harus dicek, ya misalnya asam sulfat yodiumnya terpenuhi nggak, ketika anaknya lahir sampai dua tahun asi-nya terpenuhi nggak”, sebut Gibran dalam potongan video tersebut.

Padahal asam sulfat adalah zat yang dapat ditemukan pada aki mobil, baterai, sebagian produk deterjen, pupuk, dan pembersih kamar mandi.

Zat kimia tersebut diketahui berbahaya bagi tubuh, salah satunya bisa menimbulkan iritasi yang parah.

Alodokter menyebut jika tertelan, bahan kimia itu bisa membakar mulut dan tenggorokan, merusak lambung, dan bahkan menyebabkan kematian.

Memang penyampaian itu sudah dikoreksi. Gibran minta maaf dan menyebut kalau maksudnya itu adalah asam folat, yang memang sangat diperlukan Ibu hamil.

“Apa sih kemarin saya menyebutnya? Asam sulfat ya. Ya mohon maaf, mohon dikoreksi ya,” kata Gibran (Kompas.com, Senin, 4 Desember 2023)

Dengan begitu, sejatinya hal tersebut tak perlu lagi dibesar-besarkan, apalagi kesalahan diksi itu terjadi di forum kecil dan tak disiarkan secara daring. Gibran sebagai manusia dan anak muda juga bisa salah.

Menjadi masalah kemudian, karena potongan video Gibran berkat platform media sosial telah menyebar luas, mendapat tanggapan warganet, di antaranya juga dijadikan meme dan konten ‘menyerang’ Gibran yang notabene adalah cawapres.

Apalagi belakangan ada video lain yang beredar, dalam setting ruangan dan audiens yang berbeda, Gibran juga terdengar salah menyebut asam folat sebagai asam sulfat.

Pada titik ini kemudian kesalahan konteks dan konten (diksi) komunikasi politik Gibran menjadi sesuatu yang serius dan penting untuk ditelaah dan didiskusikan.

Pertama, soal komunikasi. Calon pemimpin negara yang tengah dalam masa kampanye sebagai cawapres, komunikasi menjadi penting secara politik, karena bisa memengaruhi sentimen publik dan ikut menurunkan atau menaikan elektabilitas.

Itu pula mengapa persiapan komunikasi politik bagi capres dan cawapres sangat penting, karena merupakan ikhtiar agar upaya menyampaikan pesan, visi, nilai dan gagasan kepada pemilih menjadi optimal.

Komunikasi politik yang efektif dapat membantu membangun citra positif, untuk mendapatkan dukungan, dan memengaruhi persepsi publik terhadap calon tersebut, alih-alih adalah blunder.

Dalam konteks ini, semua konten komunikasi capres-cawapres harus benar-benar terukur, sehingga merefleksikan kemampuan dan kapasitas.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com