Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pertemanan Puluhan Tahun Prabowo dan SBY: Sempat Bersaing, Kini Seiring

Kompas.com - 01/12/2023, 16:17 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Namun, setelah mendengarkan visi-misi yang dipaparkan oleh Prabowo-Hatta, Demokrat memutuskan untuk mendukung pasangan capres-cawapres itu.

"DPP Partai Demokrat memutuskan dan menginstruksikan kepada pimpinan DPD, DPC, dan kader Demokrat, dan simpatisan Demokrat, termasuk organisasi sayap Demokrat untuk memberikan dukungan penuh sekaligus suaranya kepada Prabowo-Hatta dalam Pilpres 9 Juli mendatang," kata Syarief saat jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (30/6/2014).

Akan tetapi, Prabowo-Hatta kalah dari Jokowi-Jusuf Kalla. Selama lima tahun kepemimpinan Jokowi-JK, Prabowo dan Gerindra serta SBY dan Demokrat sama-sama menjadi oposisi pemerintah.

Prabowo kembali menjajal peruntungan sebagai capres pada Pilpres 2019. Ia menggandeng Sandiaga Uno yang saat itu menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, sebagai cawapres.

Sebelum ditetapkan nama Sandiaga, sosok putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), santer dikabarkan menjadi kandidat cawapres Prabowo.

Sehari sebelum penutupan pendaftaran Pilpres 2019 atau Kamis, 9 Agustus 2018, Prabowo dan SBY bertemu untuk membahas ihwal cawapres. Dalam pertemuan itu, SBY yang masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, bersikukuh mengajukan nama AHY sebagai calon RI-2.

Namun, pada akhirnya Prabowo dan dua partai koalisi lainnya yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat menunjuk Sandiaga sebagai cawapres.

Meski mengaku kecewa karena AHY urung jadi cawapres, Demokrat akhirnya mendukung Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019. Akan tetapi, Prabowo-Sandi kalah dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Turun gunung Pilpres 2024

Kini, pada Pilpres 2024, SBY kembali mendukung Prabowo. Sebelumnya, Demokrat bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sempat mendukung pencapresan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Namun, pada akhir Agustus 2023, partai bintang mercy itu memutuskan mencabut dukungan untuk Anies dan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Sebabnya, Nasdem secara sepihak menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pendamping Anies.

Padahal, klaim Demokrat, Anies sebelumnya telah berulang kali meminta AHY, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, untuk menjadi rekan duetnya.

Bakal calon presiden Prabowo Subianto (kiri) dan bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pidato politiknya saat deklarasi sebagai capres dan cawapres yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebelum melakukan pendaftaran menuju Gedung KPU di Indonesia Arena, Jakarta, Rabu (25/10/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wpa/tom.ANTARA FOTO/Galih Pradipta Bakal calon presiden Prabowo Subianto (kiri) dan bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pidato politiknya saat deklarasi sebagai capres dan cawapres yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebelum melakukan pendaftaran menuju Gedung KPU di Indonesia Arena, Jakarta, Rabu (25/10/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wpa/tom.
Awal September 2023, Demokrat pun mengalihkan dukungan buat Prabowo. Ia memutuskan merapat ke Koalisi Indonesia Maju bersama Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

SBY mengatakan, dirinya dan Demokrat akan mendukung penuh pemenangan Prabowo yang kini berpasangan dengan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

"Maka pada kesempatan yang amat penting ini, dengan memohon ridho Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, saya memberikan dukungan penuh kepada Bapak Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden dan insya Allah menjadi Presiden ke-8 Indonesia," kata SBY dalam acara konsolidasi pemenangan Partai Demokrat di Hotel Aston Madiun, Jawa Timur, Senin (20/11/2023).

Menurut SBY, Prabowo memiliki kecakapan dan kemampuan untuk memimpin bangsa sebesar Indonesia. Selain itu, Presiden keenam RI itu menyebut, Prabowo sudah siap untuk menjadi Presiden RI selanjutnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com