BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjelaskan urgensi kenaikan anggaran pertahanan yang bersumber dari pinjaman luar negeri.
Menurut Prabowo, banyak prioritas pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang diperlukan.
"Banyak prioritas kita perlu. Kita perlu pesawat angkut, kita perlu apa itu refueling di udara, kita belum punya. Negara tetangga kita sudah punya ya," ujar Prabowo di Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023).
"Jadi Indonesia ini bersyukur karena leadership, karena kepemimpinan karena diplomasi selama ini presiden-presiden kita kita Alhamdulillah sudah sekian puluh tahun, tidak terlibat dalam konflik dengan negara lain," kata dia.
Baca juga: Gerindra Bingung Tambahan Anggaran Alutsista Rp 61 T Dituding untuk Kampanye Prabowo-Gibran
Meski demikian, kata Prabowo, bukan berarti Indonesia terus mengandalkan harapan dari diplomasi maupun ramalan masa depan bahwa kondisi akan terus damai.
Dia menilai, dalam dunia pertahanan, yang paling penting adalah kesiapan.
"Kesiapan ini juga masalah tentang bencana dan sebagainya ya kita siap, kita tidak bisa terjadi sesuatu baru kita bergerak mencari alat. Enggak bisa itu," ujar dia.
"Ya kita harus siap makanya setiap kota setiap instansi harus punya pemadam kebakaran, ya kan itu. Mungkin pemadam kebakaran mahal, tapi kita tidak bisa berharap tidak akan ada kebakaran kita tidak bisa hanya berdasarkan perencanaan," tutur dia.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan menaikkan anggaran sektor pertahanan sekitar 5 miliar dollar Amerika Serikat yang bersumber dari pinjaman luar negeri.
Semula, anggaran pertahanan untuk periode 2020-2024 sebesar 20,75 miliar dollar Amerika Serikat.
Baca juga: Alokasi Anggaran Belanja Alutsista Naik, Penggunaan Mesti Diawasi
Dengan perubahan ini, sektor pertahanan kini mendapat alokasi anggaran mencapai 25 dollar Amerika Serikat.
"Untuk tahun 2020-2024 waktu itu sudah disetujui Bapak Presiden 20,75 miliar dollar Amerika Serikat (AS) untuk periode 2020-2024. Nah kemarin karena ada perubahan maka alokasi untuk 2024 menjadi 25 miliar dollar AS," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Adapun kesepakatan penambahan anggaran pertahanan diambil saat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/11/2023).
Sri Mulyani turut hadir dalam pertemuan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.