Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc
Pengajar Lemhannas

Tenaga Ahli Pengajar Bidang Kewaspadaan Nasional di Lemhannas

Quo Vadis Indonesia: Menggali Tantangan dan Peluang Masa Depan

Kompas.com - 27/11/2023, 16:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketiga, memperkuat peran pendidikan dalam membentuk karakter dan nilai-nilai moral anak bangsa. Pembelajaran tidak hanya sebatas pada aspek akademis, tetapi juga pengembangan kepribadian yang berintegritas dan bertanggungjawab.

Keempat, investasi dalam pelatihan dan pengembangan guru menjadi hal yang krusial. Guru yang terampil dan terdidik, memiliki dampak besar terhadap kualitas pendidikan.

Selain itu, pemanfaatan teknologi pendidikan dapat menjadi alat yang mangkus untuk meningkatkan metode pengajaran dan memberikan akses lebih luas pada ilmu pengetahuan.

Transformasi pendidikan yang holistik, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masa depan, bisa menjamin akses yang merata bagi semua warga negara.

Tantangan ekonomi

Indonesia memerlukan strategi yang kokoh guna mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Diversifikasi ekonomi dan turut mempersiapkan basis ekonomi masa depan, jelas menjadi keharusan.

Mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu dan memperluas portofolio ekonomi, akan membuat Indonesia lebih tangguh terhadap perubahan pasar global.

Peningkatan investasi dalam riset dan inovasi dapat menjadi pendorong pertumbuhan jangka panjang. Mendorong ekosistem perusahaan rintisan dan mendukung pengembangan industri berbasis teknologi, dapat memacu daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.

Pemberdayaan sektor pertanian dan industri kecil-menengah juga penting untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Memberikan akses lebih baik ke pasar, teknologi, dan modal dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor-sektor ini.

Hendak ke mana Indonesia dalam dimensi ekonominya? Jawaban itu terletak pada transformasi ekonomi berkelanjutan, inklusif, dan inovatif, dengan penekanan pada daya tumbuh lingkungan dan pemberdayaan seluruh lapisan masyarakat.

Tumbuh kembang ilmu pengetahuan dan teknologi

Dari sisi ini Indonesia membutuhkan komitmen kuat untuk menjadi pemain utama dalam inovasi dan pengembangan teknologi. Peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan, akan menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem inovasi yang dinamis.

Mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah, dapat mempercepat transfer pengetahuan dari laboratorium ke pasar.

Inisiatif pemberdayaan perusahaan rintisan dan pengembangan klaster teknologi di berbagai wilayah, akan membentuk ekosistem yang mendukung pertumbuhan sektor ini.

Pengembangan sumber daya manusia yang unggul dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, juga menjadi hal penting.

Pendidikan yang fokus pada keterampilan STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika) dapat mempersiapkan generasi yang sigap menghadapi tuntutan revolusi industri 4.0.

Fokusnya terletak pada upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi, penelitian yang berdaya guna, dan peningkatan keterampilan teknologi di seluruh lapisan masyarakat.

Catatan kritik ini hanya akan tinggal isapan jempol belaka, jika itikad baik kita tak lagi bisa disuburkan. Kita tak boleh kehilangan harapan. Tak boleh berputus asa dari Rahmat Tuhan.

Sekali pun hanya tersisa satu jalan gelap yang bisa kita tempuh menuju kebaikan hidup berbangsa-bernegara, paling tidak itulah jalan terbaik yang masih bisa kita telusuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com