Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Feri Kusuma
Aktivis

Aktivis Organisasi nonpemerintah

Polri dalam Penanganan Konflik Sosial secara Berkeadilan

Kompas.com - 27/11/2023, 06:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Spiral Kekerasan seperti dikutip oleh Lambang Trijono dapat dijelaskan dari bekerjanya tiga bentuk kekerasan bersifat personal, institusional, dan struktural, yaitu ketidakadilan, kekerasan pemberontakan sipil, dan represi negara.

Ketiganya saling berkait satu sama lain, kemunculan kekerasan satu disusul dan menyebabkan kemunculan kekerasan lainnya.

Kekerasan merupakan realitas multidimensi, tidak dapat dipisahkan kekerasan yang satu dengan kekerasan lainnya.

Dari ketiga bentuk kekerasan itu yang paling mendasar dan menjadi sumber utama adalah ketidakadilan. Karena sifatnya yang mendasar dan menjadi sumber dari kekerasan lainnya, Dom Helder Camara menyebutkan kekerasan jenis ini dengan kekerasan nomor satu.

Menyelamatkan manusia

Kekerasan-dalam bentuk apapun, jelas bukan ciri ataupun tujuan hidup bermasyarakat dan bernegara.

Dalam catatan sepanjang perjalananan usia negara kita, masalah paling sentral adalah kekerasan dan dehumanisasi.

Fakta menunjukkan bahwa kita adalah makhluk yang memiliki peran terbesar dalam memusnahkan sesama kita sendiri dibandingkan orang asing atau binatang-binatang terbuas di dunia ini. Kita yang memusnahkan bangsa kita sendiri, alam dan lingkungan tempat kita tinggal.

Menghadapi kondisi ini, maka perlu kiranya kita terus menerus menekan pentingnya prinsip-prinsip kemaslahatan dan humanisme.

Konsep dasar kemaslahatan dan humanisme adalah mengedepankan kebaikan, kemanfaatan, kepantasan, dan kepatutan serta memanusiakan manusia dalam kondisi apapun dan kepada siapapun.

Sejalan dengan itu, maka “berkeadilan” seperti tema seminar nasional harus diletakkan dalam kerangka berpikir dari nilai-nilai kemaslahatan dan penghormatan terhadap manusia.

Dengan kata lain, penanganan konflik harus mendasarkan pada konsep “berprikemanusiaan, beradab dan berkeadilan.” Inilah ciri khas Indonesia, sebagaimana terpatri dalam Pancasila. Demikian pula halnya di dalam semua kita suci yang menganjurkan “berbuat baiklah.”

Beranjak dari konsep di atas, sebagai langkah pertama dan utama adalah menjauhkan sifat “angkuh dan merasa berkuasa serta paling tahu” dan cara pandang yang melihat orang lain sebagai “musuh”.

Dalam konteks ini, sistem dan materi pendidikan (formal dan nonformal) di kemiliteran, kepolisian, dan lembaga-lembaga negara lainnya serta dalam kehidupan masyarakat, harus mulai dikoreksi dan diperbaiki.

Bersamaan dengan itu, metode penanganan konflik juga sudah harus berubah dari penindakan kepada pencegahan sepenuhnya.

Kualitas dan kuantitas aspek pencegahan sudah semestinya diperbesar dan diprioritaskan. Selain itu membuka ruang-ruang diskusi kritis dan dialog yang saling menghormati.

Saat ini, kita sedang menghadapi even politik elektoral 2024. Dalam momentum seperti ini juga berpotensial terjadi konflik dengan menggunakan kekerasan, seperti yang terjadi pada Pilpres 2019.

Pada Pilpres 2024, gejala-gejala konflik mulai terasa. Semua itu merupakan pra-kondisi yang perlu dipahami, dianalisis, dan dilakukan langkah-langkah penanganan sedini mungkin guna mencegah konflik meluas dan penggunaan kekerasan. Semua ini merupakan tanggung jawab seluruh multistakeholder.

Polri sebagai alat negara-yang hanya tunduk pada konsitusi, aturan hukum di bawahnya, keadilan, dan prinsip-prinsip HAM, dengan kewenangan dan fungsinya dapat bertindak secara mandiri dan bersikap netral dalam setiap penanganan masalah konflik demi menyelamatkan manusia dan terciptanya keselamatan rakyat.

Polri harus bisa menjadi wasit seperti Pierluigi Collina, seorang wasit bola yang dikenal tegas, berani, dan memiliki kualitas kepemimpinan yang luar biasa.

Setiap personel polisi adalah leader. Maka sebagai leader dan sebagai unsur utama menjaga keamanan, ketertiban, pelayanan publik dan penegakan hukum, maka memiliki peran sangat menentukan menjaga negara ini tetap aman dan wujudkan penanganan konflik secara damai, berprikemanusiaan, beradab dan berkeadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com