Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara soal Kesulitan Ekonomi, Cak Imin Singgung Kebiasaan Rakyat Makan Mi Instan di Akhir Bulan

Kompas.com - 22/11/2023, 22:06 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar  menyinggung soal masyarakat dan mahasiswa di Indonesia yang makan mi instan saat akhir bulan.

Menurut Cak Imin, kebiasaan ini terjadi karena pendapatan masyarakat yang rendah, yang menyebabkan kesulitan ekonomi.

"Di antara kita, setiap bulan minimal kita selalu menghadapi dengan tingkat pendapatan yang rendah, kalau mahasiswa kuliah sambil mikir orang tuanya apakah terus bisa mencukupi biaya kuliahnya," ujar Cak Imin dalam acara Gagas RI: Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Bicara Gagasan Kebangsaan yang disiarkan Kompas TV pada Rabu (22/11/2023) malam.

"Kalau (yang) bekerja, berpikir di akhir bulan mengakhiri konsumsi kebutuhannya dengan mi instan dan seterusnya. Walhasil Tekanan ekonomi, sosial dan politik menjadi agenda penting bagi hadirnya negara untuk mengatasi masalah itu," jelasnya.

Baca juga: Timnas Anies-Muhaimin Manfaatkan PKB untuk Raup Suara di Jateng

Cak Imin kemudian menyinggung soal keterkaitan antara pendapatan masyarakat yang rendah dengan maraknya judi online.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebutkan, saat ini ada 2,7 juta warga Indonesia terjerat judi online.

Penyebabnya, karena warga mengalami kesulitan ekonomi dan kehilangan harapan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup.

"Dari hilir ke hulu kesimpulannya satu, kita memiliki semua. Sumber daya alam kuat, jumlah penduduk besar, pangsa pasar kuat dan besar. Kita perlu perubahan cara berpikir dan cara bekerja agar nasib bangsa ini berubah jadi lebih adil makmur dan sejahtera," kata Cak Imin.

Baca juga: Bertambah, Ini Deretan Eks Menteri-Wamen Jokowi yang Gabung Timnas Anies-Muhaimin

Dalam pemaparannya, Cak Imin juga menyinggung soal gangguan mental yang disebutnya sebagai penyakit ringan masyarakat yang semakin marak terjadi.

Salah satu indikasinya adalah meningkatnya jumlah warga yang melakukan bunuh diri.

"Gangguan mental menjadi fenomena baru, yang merata di seluruh Tanah Air kita. Dari sebuah fakta yang kita bisa lihat di tahun ini saja angka bunuh diri sudah sampai pada level jumlah 970-an orang melakukan bunuh diri," ungkap Cak Imin.

"Gangguan mental ini bukan sakit jiwa, gangguan mental ini diakibatkan berbagai tekanan sosial, ekonomi dan politik yang menerpa kehidupan keluarga, pribadi, masyarakat pada umumnya," lanjutnya.

Baca juga: Visi Misi Lengkap Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

Sehingga menurut Cak Imin, negara harus hadir untuk menjaga warganya agar daya tahan dan mentalnya menjadi tangguh dan kuat.

Dengan begitu, masyarakat Indonesia tidak menghadapi kesulitan terus-menerus dalam hidup.

"Saatnya buruh menikmati hasilnya lebih besar, saatnya para mahasiswa tidak mengakhiri bulannya hanya dengan memakan mi instan," kata Cak Imin.

"Karena kalau kebanyakan mi instan khawatir kamu nanti suatu hari hanya jadi orang orang yang instan selama-lamanya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com