Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah, Ini Deretan Eks Menteri-Wamen Jokowi yang Gabung Timnas Anies-Muhaimin

Kompas.com - 22/11/2023, 16:15 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama-nama baru diumumkan sebagai bagian dari Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Mulai dari mantan kepala daerah, purnawirawan TNI-Polri, elite partai politik, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, akademisi, hingga tokoh agama didapuk menjadi tim pemenangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 itu.

Dari nama-nama tersebut, beberapa di antaranya merupakan mantan menteri dan wakil menteri (wamen) di kabinet pimpinan Presiden Joko Widodo. Ada yang menjadi pembantu presiden pada periode pertama pemerintahan Jokowi di Kabinet Kerja, ada pula yang menjabat di periode kedua pemerintahan Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Jajaran Jubir Anies-Muhaimin: Eva Sundari Eks PDI-P, Surya Tjandra Eks PSI, hingga Said Didu

Siapa saja mereka? Berikut nama-namanya.

1. Sudirman Said

Sudirman Said didapuk sebagai wakil kapten 1 atau Executive Captain Timnas Anies-Muhaimin. Nama Sudirman sudah lebih dulu diumumkan Anies-Muhaimin pada 14 November 2023.

Sudirman merupakan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Jabatan itu ia emban sejak awal terbentuknya Kabinet Indonesia Kerja, 27 Oktober 2014, hingga 27 Juli 2016.

Mantan Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) itu dicopot dari kursi Menteri ESDM oleh Jokowi bersamaan dengan pencopotan Anies dari posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Juru Bicara Anies Baswedan sekaligus anggota Tim 8, Sudirman Said di Sekretariat Perubahan, kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2023).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Juru Bicara Anies Baswedan sekaligus anggota Tim 8, Sudirman Said di Sekretariat Perubahan, kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2023).

2. Thomas Trikasih Lembong

Sama seperti Sudirman, nama Thomas Trikasih Lembong lebih dulu diumumkan sebagai bagian dari Timnas Anies-Muhaimin pada 14 November 2023. Ia dipercaya menjabat wakil kapten 2.

Thomas dikenal sebagai mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Kabinet Kerja. Jokowi menunjuk Thomas sebagai Mendag pada 12 Agustus 2015, menggantikan politikus Partai Nasdem Rachmat Gobel.

Jabatan itu diemban tak sampai setahun lantaran pada reshuffle jilid II yakni 27 Juli 2016, Jokowi menugaskan Thomas untuk memimpin Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), lembaga yang kini dikenal sebagai Kementerian Investasi. Thomas dipercaya sebagai Kepala BKPM hingga akhir masa tugas Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla atau 23 Oktober 2019.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih LembongKOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong

3. Rachmat Gobel

Rachmat Gobel baru-baru ini diumumkan sebagai salah satu pimpinan tim kampanye daerah Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin. Ia mewakili Provinsi Gorontalo.

Rachmat Gobel merupakan mantan Menteri Perdagangan Kabinet Kerja yang dilantik Jokowi pada 27 Oktober 2014. Namun, jabatan itu hanya Rachmat emban selama 10 bulan lantaran pada 12 Agustus 2015 ia dicopot dan digantikan oleh Thomas Trikasih Lembong.

Sosok pengusaha ini merupakan politikus Partai Nasdem yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Bidang Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel meluncurkan buku ketiganya sebagai anggota dewan di Grand Palace, Kota Gorontalo, Senin (26/6/2023).DOK. Humas DPR RI Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Bidang Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel meluncurkan buku ketiganya sebagai anggota dewan di Grand Palace, Kota Gorontalo, Senin (26/6/2023).

4. Hanif Dhakiri

Hanif Dhakiri dipercaya sebagai anggota Dewan Pembina Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin. Namanya bersanding dengan sosok kondang seperti Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu.

Hanif pernah menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Kabinet Kerja. Jabatan tersebut ia emban selama lima tahun pemerintahan Jokowi-JK, 27 Oktober 2014-20 Oktober 2019.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com