Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Pemerintah Kutuk Keras Pengeboman RS Indonesia di Gaza

Kompas.com - 21/11/2023, 11:37 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan bahwa pemerintah Indonesia mengutuk keras pengeboman Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.

"Saya ingin menyelipkan satu seruan, Saudara, bahwa pemerintah mengutuk keras terjadinya pengeboman Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang selama ini mengabdi untuk kemanusiaan," kata Mahfud di Ancol, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Mahfud menuturkan, pemerintah saat ini kehilangan kontak dengan rumah sakit tersebut.

Baca juga: Perwakilan RI di Majelis Umum PBB: Komitmen Saja Tak Cukup untuk Capai Gencatan Senjata di Gaza

Ia menyebutkan, rumah sakit itu juga sudah luluh lantak dan tenaga kesehatan yang bertugas pun tidak bisa dihubungi oleh pemerintah.

"Sekarang sudah kehilangan kontak, sudah luluh lantak, awaknya 13 orang belum bisa dihubungi, mungkin juga sudah meninggal bersama bom yang terkahir," kata Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini pun menegaskan bahwa Indonesia akan terus bersama Palestina hingga Palestina meraih kemerdekaannya.

"Pemerintah mengutuk keras dan pemerintah tetap pro-Palestina seperti dinyatakan di dalam Dasasila Bandung bahwa Indonesia akan terus bersama Palestina sampai Palestina merdeka," ujar Mahfud.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza diserang tank militer Israel pada Minggu (19/11/2023) malam.

Baca juga: Kengerian di Balik Serangan Israel ke RS Indonesia: 12 Orang Tewas, 3 WNI Hilang Kontak

Site Manager Pembangunan RS Indonesia Gaza Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Nur Ikhwan Abadi menyampaikan, kabar tiga relawan MER-C yang kini bertugas di rumah sakit tersebut belum diketahui hingga kini.

"Dan tiga relawan kita saat ini berada di RS Indonesia, kita sudah putus kontak sepekan yang lalu, dan kita tidak tahu kondisi mereka," ujar Nur dalam keterangan di akun instagram MER-C, Senin (20/11/2023).

Nur mengatakan, serangan tank tersebut mengenai lantai 3 RS Indonesia dan menyebabkan delapan pasien meninggal dunia.

Selain itu, serangan tersebut menyebabkan ratusan pasien yang berada di lantai 3 harus dievakuasi ke lantai bawah.

Dia menyebutkan, kurang lebih ada 5.000 orang baik pasien maupun pengungsi yang kini berada di RS Indonesia yang tengah dikepung tank Israel.

"Pasien-pasien yang ada di lantai 3 dan 4 sudah mulai dievakuasi di bawah RS Indonesia san saat ini RS Indonesia di bagian tengah sudah dipenuhi pasien dan pengungsi kurang lebih 5.000 orang yang berada di dalam," ucap dia.


Bukan hanya kali ini Israel menyerang rumah sakit. Sebelumnya, RS Al Shifa di Gaza dibombardir dan mengakibatkan ratusan orang dievakuasi.

Baca juga: Banyak Pasien Anak-anak dan Wanita, MER-C Minta Israel Hentikan Serangan ke RS Indonesia di Gaza

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas menyampaikan, 5.000 anak-anak dan 3.300 perempuan termasuk di antara korban tewas tersebut.

Sementara itu, dikatakan ada 30.000 orang lainnya yang terluka akibat perang Israel-Hamas di Gaza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com