JAKARTA, KOMPAS.com - Site Manager Pembangunan RS Indonesia Gaza Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Nur Ikhwan Abadi meminta agar militer Israel menghentikan serangan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Dia mengatakan, serangan tersebut harus dihentikan karena RS Indonesia berisi pasien terluka dan kebanyakan anak-anak serta wanita.
"Kondisi di dalam dipenuhi oleh wanita dan anak-anak yang berada di dalam RS dan mereka jadi korban, untuk itu kami menuntut agar Israel menghentikan segera serangan ini," ujarnya dalam keterangan video akun instagram MER-C, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza Tewaskan 8 Orang
Nur memperlihatkan sebuah video pasca serangan tank Israel ke RS Indonesia yang mengenai lantai 3 bangunan RS pada Minggu (19/11/2023) malam.
Terlihat beberapa korban jiwa, anak-anak dan perempuan juga terlihat ketakutan dan menjauhi ruangan yang sudah porak-poranda.
Nur menyebut, beberapa pasien yang berada di lantai 3 sudah dievakuasi ke lantai bawah. Dia menyebut kurang lebih ada 5.000 pasien dan pengungsi di RS Indonesia.
"Kondisi di dalam RS Indonesia, para pasien yang ada di lantai 3 harus turun dan menumpuk di dalam lantai dasar RS Indonesia, mereka harus menumpuk di sini," ucapnya.
Baca juga: RS Indonesia di Gaza Diserang, Kabar 3 Relawan MER-C Belum Diketahui
Nur mengatakan, korban jiwa akibat serangan tank Israel tersebut berjumlah 8 orang. Sedangkan korban luka-luka belum diketahui pasti jumlahnya.
Ia juga menyebut ada tiga relawan MER-C yang sedang bertugas di RS Indonesia yang hingga kini belum diketahui kabarnya.
Dan tiga relawan kita saat ini berada di RS Indonesia, kita sudah putus kontak sepekan yang lalu, dan kita tidak tahu kondisi mereka," ujar Nur dalam keterangan di akun instagram MER-C, Senin (20/11/2023).
MER-C sudah mencoba mengontak beberapa kolega di Gaza, termasuk jurnalis Aljazera yang sedang meliput di tempat tersebut.
Namun hingga keterangan video ditayangkan belum ada kabar dari ketiga relawan.
Baca juga: Pasukan Israel Disebut Tembak Siapa Pun yang Tinggalkan RS Indonesia di Gaza
Adapun serangan Israel tersebut merupakan rangkaian peristiwa konflik bersenjata antara Israel dan Hamas yang terjadi sejak 7 Oktober 2023.
Bukan hanya kali ini Israel menyerang rumah sakit. Sebelumnya RS Al Shifa di Gaza dibombardir dan mengakibatkan ratusan orang dievakuasi.
Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas menyampaikan, 5.000 anak-anak dan 3.300 perempuan termasuk di antara korban tewas tersebut.
Sementara itu, dikatakan ada 30.000 orang lainnya yang terluka akibat perang Israel-Hamas di Gaza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.