Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Siang dengan Cawapres Belum Terlaksana, Ma'ruf Amin: Sibuk Semua

Kompas.com - 15/11/2023, 12:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa wacana makan siang dengan tiga calon wakil presiden belum terealisasi karena kesibukan para kandidat.

Wapres menuturkan, karena kesibukan para cawapres tersebut, rencana makan siang bersama masih belum bisa terwujud. 

"Mengenai pertemuan itu memang semula dirancang untuk bertemu tapi para cawapres itu kan sibuk semua," kata Ma'ruf di Hotel Le-Meridien, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Baca juga: Jokowi Sebut 3 Bakal Cawapres Akan Diundang Wapres Maruf Amin

Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tidak menjelaskan kapan pertemuan tersebut bakal terlaksana.

Ia malah memberi sinyal bahwa pertemuan itu bisa saja tidak akan terjadi apabila dianggap sudah tidak ada urgensinya.


"Apakah masih ada kita lihat saja, apa masih memerlukan untuk dilaksanakan atau tidak, kita lihat situasinya," ujar Ma'ruf.

Untuk diketahui, wacana makan siang antara Ma'ruf dan tiga kandidat cawapres mencuat setelah Presiden Joko Widodo menjamu para calon presiden pada 30 Oktober 2023.

Baca juga: Pertemuan Maruf Amin dan 3 Bacawapres Ditunda Lagi

Awalnya, pihak Ma'ruf Amin menjadwalkan pertemuan dengan para cawapres pada Rabu (1/11/2023) tapi tak bisa terlaksana karena waktunya tidak cocok dengan para bacawapres.

Pertemuan itu pun ditunda menjadi Senin (6/11/2023) tetapi kembali diundur karena Ma'ruf mesti menghadiri rapat dengan Jokowi.

"Bersama ini saya informasikan bahwa pertemuan tersebut ditunda. Selanjutnya segera dijadwalkan waktu yang cocok untuk pertemuan tersebut," kata Juru Bicara Wakil Presiden Masduki dalam keterangan tertulis, Minggu (5/11/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com