Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampiri Megawati di KPU, Gibran Sungkem, Kaesang Berlutut

Kompas.com - 14/11/2023, 20:25 WIB
Ardito Ramadhan,
Vitorio Mantalean,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hadir dalam acara pengundian dan penetapan nomor urut calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (14/11/2023).

Megawati tiba di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat sekitar pukul 20.00 WIB, didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto. Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) juga tampak mendampingi Mega.

Presiden kelima RI itu mengenakan pakaian berwarna hitam-putih.

Baca juga: Kala Megawati Lempar Tudingan Kecurangan, Kubu Gibran Menjawab Tantang Pembuktian

Setibanya di kantor KPU, Megawati langsung duduk di kursi tamu undangan. Mega duduk berdampingan dengan bakal capres PDI-P, Ganjar Pranowo, yang mengenakan kemeja berwarna hitam.

Sementara, di sisi kanan Megawati, ada sosok Oesman Sapta Odang.

Tak lama setelah Mega duduk, cawapres Koalisi Indonesia Maju yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakbuming Raka, menghampiri. Wali Kota Surakarta itu mencium tangan Mega sambil membungkukkan badan.

Gibran lantas bersalaman dengan elite parpol koalisi PDI-P lainnya yang juga duduk di barisan kursi depan, seperti Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono, dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

Sementara, mengekor Gibran, capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, turut menghampiri Megawati untuk menyapa. Mulanya, Menteri Pertahanan itu memberikan hormat ke Mega.

Merespons Prabowo, Megawati tersenyum. Prabowo lantas menyalami Mega dan elite parpol lainnya.

Setelahnya, tampak Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, turut menyalami Mega. Kaesang bahkan duduk bersimpuh di hadapan Mega sambil berbincang sejenak.

Adik kandung Gibran itu juga mencium tangan Megawati. Tampak Kaesang tertawa lebar.

Sementara, Megawati tersenyum sambil mengangguk-angguk. 

Baca juga: Megawati Singgung soal Kecurangan Pemilu, Begini Respons KSP

Adapun dalam acara ini, hadir tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu 2024. Ketiganya yakni, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming,

Selain itu, hadir pula elite partai politik koalisi. Prabowo-Gibran diusung oleh sejumlah partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Sedikitnya, ada empat partai politik Parlemen yang tergabung dalam KIM, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Selain itu, KIM juga diramaikan sejumlah partai politik non-Parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Garuda.

Sementara itu, kubu Ganjar-Mahfud menjadi yang paling ramping. Keduanya diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai partai Parlemen, juga Partai Hanura dan Partai Perindo sebagai parpol non-Parlemen.

Adapun kongsi yang mengusung Anies-Muhaimin menamakan diri sebagai Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Poros ini diisi oleh Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai parpol Parlemen, lalu Partai Ummat dari kalangan parpol non-Parlemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com