Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alissa Wahid Berharap Jokowi Jaga Netralitas pada Pemilu 2024

Kompas.com - 09/11/2023, 20:47 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, memberikan pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Alissa berharap Jokowi sebagai Presiden tetap menjaga netralitas meskipun sang anak ikut dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Untuk Pak Jokowi sendiri kami tentu mengharapkan Bapak untuk bisa bersikap betul-betul netral, menjaga agar proses transisi kekuasaan ini bisa berjalan dengan baik," ujar Alissa saat ditemui di Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).

Alissa mengatakan, Jokowi sudah banyak menorehkan agenda pembangunan yang baik untuk negara.

 Baca juga: Jokowi Mengaku Netral tetapi Kerap Lempar Kode untuk Capres Tertentu, Moeldoko: Tergantung yang Artikan

Menurutnya, perubahan yang dibawa Jokowi juga dirasakan oleh masyarakat luas.

"Karena itu, alangkah lebih baiknya kalau kemudian di penghujung masa kepemimpinan presiden Jokowi justru jadi teladan bagi bangsa Indonesia," katanya.

Alissa juga mengungkapkan harapannya agar putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk berpikir kembali melanjutkan langkahnya.

Pasalnya, ia menilai bahwa pencalonan Gibran akan menjadi beban di akhir karier Jokowi sebagai Presiden.

"Mohon dipertimbangkan betul Presiden (Jokowi) ditempatkan pada posisi yang tentu akan berat, posisinya sangat berat, sangat dilematis antara putranya maju dengan menjaga marwah jabatan Presiden itu sendiri," ujar Alissa.

Baca juga: Mahfud Bantah Anwar Usman, Sebut Tak Ada Konflik Kepentingan Saat Dirinya Pimpin MK

Ia juga menyebut bahwa karier politik Gibran masih panjang sehingga tak semestinya karier yang baru seumur jagung itu harus dipertaruhkan di Pilpres 2024.

"Mas Gibran punya masa depan yang jauh lebih panjang dari tahun 2024," kata Alissa.

Sebagaimana diketahui, Gibran adalah bakal cawapres dari Prabowo Subianto. Pasangan ini diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Namun, majunya Gibran sebagai bakal cawapres menimbulkan polemik. Mengingat, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia capres-cawapres yang menjadi dasar diperbolehkannya Wali Kota Solo ini maju secara tidak langsung mengandung unsur pelanggaran etik.

Sebab, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menyatakan Anwar Usman melakukan pelanggaran etik berat dalam penanganan uji materi perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 mengenai batas minimal usia capres-cawapres tersebut.

Baca juga: Masih Verifikasi Laporan terhadap Jokowi-Anwar Usman, KPK: Butuh Diskusi Panjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com