Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Gibran Bilang Tegak Lurus pada Megawati, Tiba-tiba Jadi Cawapres Prabowo

Kompas.com - 09/11/2023, 06:18 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

Komarudin menekankan pihaknya hanya melakukan klarifikasi dan memberi nasihat kepada Gibran dalam pemanggilan tersebut.

Baca juga: Imbas Bertemu Prabowo, Gibran Diingatkan soal Dansa Politik dan Manuver Jelang Pilpres

Komarudin juga menegaskan kepada Gibran bahwa memberi dukungan kepada capres lain tidak diperbolehkan PDI-P.

Gibran pun mengaku paham dengan aturan tersebut, sehingga minta ditegur jika membuat kesalahan lagi.

"Dia waktu itu bilang, 'iya saya tahu, Pak Komar. Saya tahu tahun depan kan Bapak (Jokowi) pasti sudah tidak Presiden lagi. Jadi kalau kami salah, ya ditegur saja'," katanya.

Sementara itu, Komarudin menyebutkan, Gibran juga mengaku tetap tegak lurus kepada Megawati.

 

Maka dari itu, ketika Gibran dideklarasikan menjadi cawapres Prabowo, PDI-P tidak menyangka.

"Kemudian dia cerita bagaimana pertemuan itu ada Pak Prabowo memang janji-janji sesuatu, tapi kan tidak etis saya sampaikan di sini. Tapi saya tidak bayangkan bahwa dia (Gibran) kemudian memilih ke sana (Prabowo)," jelas Komarudin.

"Tapi hal yang meyakinkan saya Mas Gibran bilang gini, 'Pak Komar, saya tetap tegak lurus pada Bu Mega'. Dan pernyataan itu kan waktu kita turun konferensi pers, dia juga ngomong hal yang sama. Nah dalam konteks itu buat saya yakin. Apalagi yang disampaikan itu adalah seorang calon pemimpin, sudah pemimpin, tapi calon pemimpin lebih tinggi lagi," sambungnya.

Baca juga: Akui Sudah Jelaskan ke PDI-P Soal Pertemuannya dengan Prabowo, Gibran: Tegak Lurus Arahan Ibu Ketum

Komarudin mengingatkan bahwa ucapan setiap pemimpin harus diwujudkan. Namun, Gibran tak melakukan itu lantaran terbukti tidak tegak lurus kepada Megawati.

"Anda harus tahu bahwa ukuran seorang pemimpin itu adalah apa yang dikatakan itu harus dikerjakan, jangan banyak bersandiwara. Kata-kata itu yang saya pikir baik-baik saja," imbuh Komarudin.

Gibran jadi cawapres Prabowo

Gibran diumumkan jadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto pada 22 Oktober 2023. Pasangan Prabowo-Gibran didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, dan Partai Solidaritas Indonesia. 

Pada 22 Mei 2023, Gibran dipanggil PDI-P setelah bertemu Prabowo pada 19 Mei. Usai pemanggilan itu, Gibran mengaku sudah menjelaskan kronologi pertemuannya dengan Prabowo.

Dari pemanggilan ini, Gibran mengaku akan tegak lurus mengikuti arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Putusan MKMK, Gibran, dan Resesi Demokrasi

"Sekali lagi saya sebagai kader PDI-P, sebagai kader muda, saya akan tetap tegak lurus sesuai arahan Ibu Ketum. Terima kasih," tutur putra sulung Presiden Joko Widodo ini.

Namun, isu Gibran jadi cawapres kembali mencuat setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian gugatan terkait batas usia capres-cawapres pada 16 Oktober 2023.

Dalam putusannya, MK membolehkan warga negara yang belum berusia 40 menjadi capres dan cawapres asalkan berpengalaman menjadi kepala daerah atau jabatan yang dipilih rakyat.

Dan akhirnya Prabowo mengumumkan Gibran sebagai cawapresnya enam hari setelah putusan MK tersebut. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com