Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heran Orang Mau Calonkan Diri Dicari-cari Kesalahannya, Prabowo: Ini Terlalu Muda, Itu Terlalu Tua

Kompas.com - 08/11/2023, 21:38 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto heran kenapa ada pihak yang mencari-cari kesalahan orang-orang yang hendak mencalonkan diri sebagai pemimpin negara dan berbakti kepada Indonesia.

Bahkan, sampai usia calonnya dipersoalkan, seperti dianggap terlalu muda atau terlalu tua.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam acara deklarasi relawan Barisan Pengusaha Pejuang di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).

Awalnya, Prabowo mengungkit ada ratusan juta orang di Indonesia.

Baca juga: Stres Jadi Pengusaha, Prabowo: Gayanya Keren, Saat Mau Tidur Mikir Dikejar Bank

Menurutnya, mereka harus bersyukur bahwa di antara 270 juta orang di Indonesia, ada yang mau mencalonkan diri menjadi wali kota hingga gubernur.

"Ini negara 270 juta iya kan? Kita harus bersyukur ada orang yang mau jadi wali kota, ada orang yang mau jadi gubernur. Kalau nanti semua orang enggak mau jadi gimana? Iya kan?" ujar Prabowo.

Prabowo kemudian mengaku heran kenapa orang-orang yang mau mengabdi untuk negara malah dicari-cari kesalahannya.

Ia mengatakan, ada pihak-pihak yang mempersoalkan soal tua atau mudanya seseorang yang mau mencalonkan diri untuk mengabdi pada negara.

Baca juga: Prabowo Bilang Orang Indonesia Susah Mengakui Prestasi Jokowi

"Orang mau berbakti, mau mengabdi, iya kan? Dicari-cari, ini lah, itu lah, iya kan? Ini terlalu muda, itu terlalu tua," kata Prabowo disambut riuh tawa.

Kemudian, Prabowo menegaskan bahwa rakyat sudah tidak bisa ditipu lagi.

"Heh, rakyat kita tidak bodoh, rakyat kita sudah pintar. Rakyat kita di mana-mana saya lihat sudah punya gadget semua, sudah ngerti," ujar Prabowo.

"Hei elite-elite, hei elite elite di Jakarta, sudah enggak bisa lagi lu nipu-nipu rakyat di negara ini," katanya lagi.

Baca juga: Masuk TKN Prabowo-Gibran, Airlangga Akan Cuti dari Tugas Menteri

Untuk diketahui, Prabowo adalah kadidat bakal capres yang paling tua di antara dua bakal capres dan tiga bakal calon wakil presiden (cawapres) yang lainnya.

Prabowo genap berusia 72 tahun pada 2023 ini. Sementara bakal capres Anies Baswedan berusia 54 tahun. Lalu, bakal capres Ganjar Pranowo berusia 55 tahun.

Kemudian, Gibran Rakabuming Raka diketahui bakal cawapres termuda di antara dua bakal cawapres yang lainnya.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini berusia 36 tahun pada 2023. Sedangkan bakal cawapres Mahfud MD berusia 66 tahun. Lalu, bakal cawapres Muhaimin Iskandar berusia 57 tahun.

Diketahui, pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Koalisi Indonesia Maju.

Baca juga: Prabowo Sebut Ada Menteri Neolib di Kabinet, Airlangga: Itu Bagian dari Drakor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com