Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Jadi Presiden, Prabowo Janji Wujudkan Swasembada Beras dalam 3 Tahun Pertama

Kompas.com - 07/11/2023, 14:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto berjanji akan mewujudkan swasembada beras jika dirinya bersama Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut Prabowo, swasembada pangan akan dicapai dalam tiga tahun pertama masa pemerintahannya nanti.

"Sekarang langsung saja, tadi ya swasembada pangan mutlak dan akan kita capai swasembada pangan. Manakala saya diberi mandat, Prabowo-Gibran dan tim saya semuanya diberi mandat, dalam tiga tahun kita swasembada pangan," ujar Prabowo saat menghadiri Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang digelar di Jakarta Timur pada Selasa (7/11/2023).

Baca juga: Prabowo: Ada Menteri Neoliberal di Kabinet, padahal Jokowi Selalu Pikirkan Rakyat Kecil

Kemudian, Ketua Umum Partai Gerindra itu pun menyinggung soal program pemberian makan siang gratis untuk anak Indonesia.

Prabowo menyampaikan alasannya berencana memberi makan siang gratis.

Ia menegaskan, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi program unggulan dirinya dan Gibran Rakabuming Raka.

"Salah satu program unggulan kita adalah, kita mau kasih makan siang dan susu kepada semua anak Indonesia," ujar Prabowo. 

"Semua anak Indonesia dan anak yang masih di kandungan ibu kita mau kasih makan, termasuk usia dini, termasuk semua anak di pesantren. Kita akan bangun manusia Indonesia dari dalam kandungan ibunya," kata dia.

Baca juga: Prabowo Bilang Jokowi Bukan Kopassus, tetapi Keberaniannya Kalahkan Jenderal

Dia menyebut, akan merasa bangga jika sebagai Presiden RI nanti bisa memberi makan untuk seluruh anak Indonesia.

Dengan demikian, nantinya tak ada lagi kasus stunting dan kelaparan di Tanah Air.

"Tidak boleh ada stunting lagi di Republik Indonesia. Tidak boleh ada anak yang lapar lagi di Indonesia. Tidak boleh ada anak Indonesia yang tidak minum susu lagi," ujar dia. 

"Saya sebagai seorang mantan prajurit yang pernah berkali kali siap mati untuk republik ini, saya bangga kalau saya bisa memberi makan kepada seluruh anak Indonesia," kata mantan Pangkostrad itu.


Prabowo mengatakan, anggaran untuk pemberian makan untuk anak tersebut juga sudah dihitungnya, sehingga dia percaya diri dengan program tersebut.

"Nanti, nanti ada yang tanya. Apa bisa? Kita sudah hitung, kita sudah hitung, bisa. Bisa. Karena kita kaya,"

"Yang penting nanti bantu saya. Insya Allah (kalau) saya dapat mandat (sebagai presiden), bantu saya milih pejabat-pejabat. Jangan ada yang maling," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com