Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Sentilan PDI-P, Diprediksi Akan Habis-habisan Hadapi Gibran

Kompas.com - 05/11/2023, 13:55 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesan yang disampaikan oleh Ketua Bidang Politik Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani kepada seluruh kadernya di Jawa Timur pada Sabtu (4/11/2023) punya makna yang patut didalami.

Pidato itu disampaikan Puan saat meresmikan kantor Tim Pemenangan Daerah (TPD) pasangan bakal calon presiden-calon wakil presiden (bacapres-bacawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dalam pidatonya dia meminta para kader untuk menerima kenyataan soal pihak yang mulanya "kawan" kini menjadi lawan.

Baca juga: Puan Maharani Minta Relawan Relakan Kawan Lama yang Sudah Jadi Lawan Baru

"Jangan lagi ada yang berpikir bahwa kawan yang sudah jadi lawan itu sebenarnya sedang bersandiwara dan aslinya itu tetap bersama kita. Tidak ada itu. Sudah, terima kenyataan bahwa kawan lama sudah menjadi lawan baru," ucap Puan dikutip keterangannya, Sabtu.

Meskipun tak secara langsung menyinggung pihak-pihak tertentu, tetapi diduga kuat pernyataan Puan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan anak sulungnya yang merupakan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Gibran saat ini diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto. keduanya sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai bakal capres dan cawapres.

 


Sedangkan di sisi lain, sejumlah politikus PDI-P menyampaikan kekecewaan terhadap sikap Presiden Jokowi dan Gibran. Sebab mereka merasa sudah memberi jalan bagi Presiden Jokowi dan Gibran buat menduduki posisi sebagai pejabat publik.

Selain itu, PDI-P juga mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai bakal capres-cawapres. Hal ini berarti Gibran akan bersaing dengan partai yang membesarkan dia dan ayahnya.

Menurut pengamat politik sekaligus Direktur Trias Politika Strategis Agung Baskoro, pernyataan Puan kepada para kader PDI-P tidak bisa dianggap remeh.

Dia menilai, pernyataan Puan memperlihatkan kekecewaan mendalam PDI-P yang merasa benar-benar sudah tak sejalan secara politik dengan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Soal Sanksi Pemecatan Gibran, Puan: Memang Harus?

"Ini bisa dibaca sebagai bentuk keseriusan PDI-P untuk habis-habisan memenangkan Ganjar-Mahfud bersama publik," kata Agung saat dihubungi pada Minggu (5/11/2023).

"Menimbang puncak kekecewaan PDI-P mengemuka pasca putusan MK dan resminya Gibran berpasangan Prabowo," sambung Agung.

Sedangkan bagi kalangan kader dan simpatisan PDI-P, Agung menilai pernyataan Puan sebagai upaya menegaskan posisi politik partai terhadap Presiden Jokowi.

"Perihal ini penting agar kader tak bingung atau tetap solid dalam memenangkan Ganjar-Mahfud," ucap Agung.

Baca juga: Di Hadapan Kader PDI-P, Puan Sindir soal Musuh yang Dulu Bersama

Dalam pidato itu, Puan juga Ia juga bicara soal Indonesia yang kini dihadapkan dengan benih kembalinya zaman ala orde baru yang mengkhawatirkan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

Nasional
KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

Nasional
KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Nasional
21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

Nasional
Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Nasional
Megawati Cermati 'Presidential Club' yang Digagas Prabowo

Megawati Cermati "Presidential Club" yang Digagas Prabowo

Nasional
Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Nasional
Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Nasional
Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Nasional
Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Nasional
Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Nasional
Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Nasional
Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com