JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dirundung duka dan kesedihan mendalam karena merasa ditinggalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) seolah mulai bangkit.
Seluruh elite hingga akar rumput partai berlambang banteng moncong putih itu menyatakan siap untuk "berperang" di pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Diketahui, PDI-P sebelumnya mengakui tengah bersedih karena merasa Jokowi, kader yang telah dibesarkan dalam karir politik itu telah meninggalkannya.
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, diketahui menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto. Padahal, PDI-P sudah mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
“PDI Perjuangan saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan dan Rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto, tepat satu pekan lalu, 29 Oktober 2023.
Baca juga: Luhut Disambangi Jokowi di Singapura, Kesehatan Berangsur Pulih dan Dukungan pada Prabowo-Gibran
Satu minggu berselang, giliran Ketua DPP PDI-P Puan Maharani hingga bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo angkat bicara.
Keduanya tak tinggal diam lantaran kejadian pencopotan baliho bergambar bakal capres dan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta beberapa atribut PDI-P di Kabupaten Gianyar, Bali.
Saat acara deklarasi Ganjar-Mahfud di Semarang, Sabtu (4/11/2023), Puan menyindir adanya kawan lama yang telah menjadi lawan baru pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Untuk itu, ia meminta seluruh kader dan pendukung tetap solid dalam memenangkan Ganjar-Mahfud.
Kuat dugaan bahwa sindiran itu ditujukan pada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang telah menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
"Jangan takut dengan lawan. Siapa pun lawannya, walaupun dulu pernah menjadi keluarga kita, kita tetap pilih siapa? (Ganjar-Mahfud)," teriak Puan di GOR Jatidiri, Kota Semarang, Sabtu.
Baca juga: Relawan Ganjar Tunggu Putusan MKMK Sebelum Nyatakan Jokowi Berkhianat
Kemudian, saat meresmikan kantor Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Provinsi Jawa Timur (Jatim) di Surabaya, Sabtu (4/11/2023), Puan kembali menyinggung soal kawan lama.
Ia lantas meminta seluruh pendukung PDI-P untuk merelakan kawan yang sekarang menjadi lawan.
"Jangan lagi ada yang berpikir bahwa kawan yang sudah jadi lawan itu sebenarnya sedang bersandiwara dan aslinya itu tetap bersama kita. Tidak ada itu. Sudah, terima kenyataan bahwa kawan lama sudah menjadi lawan baru," kata Puan dikutip keterangannya, Sabtu.
Ia juga bicara soal Indonesia yang kini dihadapkan dengan benih kembalinya zaman ala orde baru yang mengkhawatirkan.
Baca juga: Puan: Jangan Takut Siapa Pun Lawannya, Walaupun Dulu Pernah Menjadi Keluarga Kita