Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 WNI yang Dievakuasi dari Gaza ke Mesir Hanya Punya Masa Tinggal 3×24 Jam

Kompas.com - 03/11/2023, 17:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dievakuasi dari Palestina ke Mesir melalui pintu Rafah hanya memiliki waktu tinggal 3×24 jam.

Oleh karena itu, Iqbal mengungkapkan, pihaknya akan berkomunikasi dengan empat WNI yang merupakan satu keluarga itu untuk langkah selanjutnya.

Sebab, menurutnya, belum mengetahui apakah empat WNI akan kembali ke Indonesia atau tinggal dengan keluarganya di negara lain.

"Ya pasti karena visanya itu hanya 3 x 24 jam, tapi kita belum memutuskan apakah ke Tanah Air atau ke tempat lain sesuai dengan keinginan WNI tersebut," kata Iqbal usai konferensi pers di Ruang Palapa, Kemenlu, Jumat (3/11/2023).

Baca juga: Kemenlu Berhasil Evakuasi 4 WNI Keluar dari Palestina, Saat Ini Berada di Kairo

Iqbal mengatakan, pihaknya akan membahas lebih lanjut dengan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha untuk memfasilitasi kepulangan empat WNI tersebut.

Adapun negara hanya berkewajiban mengeluarkan WNI ke tempat aman terdekat. Saat ini, Iqbal mengungkapkan, Kota Kairo di Mesir berada dalam kondisi aman.

"Jadi sekarang terserah ke WNI-nya apakah mau pulang ke Indonesia atau ke keluarganya di tempat lain," ujar Iqbal.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pihaknya juga akan membahas satu warga negara Palestina yang turut menyelamatkan diri ke Kairo, Mesir.

Diketahui, warga negara Palestina itu merupakan istri dan ibu dari empat WNI yang dievakuasi.

"Nanti selalu ada jalan. Nanti kita akan diskusikan dengan teman-teman imigrasi. Ini bukan pertama kali kita hadapi situasi seperti ini. Sebelumnya juga di Yaman, juga banyak yang pasangannya dari orang asing," kata Iqbal.

Baca juga: Menlu Retno Ceritakan Sulitnya Evakuasi WNI di Gaza: Terjadi Serangan, Komunikasi Timbul Tenggelam

Sebagai informasi, Kemenlu berhasil mengevakuasi empat WNI dari dari Jalur Gaza, Palestina, pada Jumat (3/11/2023) sekitar pukul 00.00 WIB.

Tim dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo telah menjemput empat WNI dan satu istri WNI kewarganegaraan Palestina di Rafah untuk mengevakuasi. Diketahui, tim ini berada di Rafah sejak Rabu (1/11/2023).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengaku, ia sempat berkomunikasi dengan tim sekitar pukul 04.00 dini hari. Dalam komunikasi itu, ia memperoleh informasi bahwa WNI dan tim Kairo dalam perjalanan ke Kairo.

Mereka diperkirakan tiba di Kairo pada pukul 03.00 dini hari waktu Kairo.

Baca juga: Menlu: WNI di Gaza dalam Keadaan Baik, tetapi Komunikasi Tidak Lancar

Kemudian, melalui informasi terbaru, WNI dan tim sudah tiba di Kairo dengan selamat.

Diketahui, perjalanan evakuasi empat WNI dan satu istri WNI ini bukan hal yang mudah. Sebab, evakuasi sempat tidak berhasil di tanggal 1-2 November 2023.

Pada tanggal 1 November, para WNI sudah berusaha menuju ke Rafah. Tetapi, harus kembali karena situasi sangat tidak kondusif lantaran terjadi serangan di sepanjang jalan.

Kemudian, pada tanggal 2 November pagi hari, tim mencoba melakukan evakuasi kembali. Upaya ini lantas kembali gagal karena situasi tidak memungkinkan.

"Untuk ketiga kalinya di tanggal 2 November siang hari, evakuasi dicoba kembali dan Alhamdulillah berhasil. Empat WNI dan satu istri WNI sudah berhasil dievakuasi," kata Retno Marsudi di Kemenlu, Jakarta Pusat, Jumat.

Baca juga: Tiga WNI Masih di Palestina, Evakuasi Terhalang Isu Administrasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com